
Palapanews.com- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman sangat mengapresiasi Iradiator Gamma Merah Putih yang tengah dikembangkan Kemristekdikti dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) di kawasan Puspitek, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Ia mengaku daerah yang dipimpinnya tersebut telah bekerjasama dengan BATAN sejak tahun 2011.
Kunjungan Erzaldi disambut hangat oleh, Kepala BATAN, Djarot Sulistio Wisnubroto, Serta Staf Ahli Bidang Relevansi dan Produktivitas Kemenristekdikti, Agus Puji Prasetyono. Bersama seluruh staf Kemenristekdikti dan BATAN, Erzaldi berkeliling Iradiator dan menyampaikan sejumlah pertanyaan tentang manfaat yang bisa dipetik dari Iradiator BATAN, Senin (14/8/2017).
Menurutnya, hasil dari penelitian terhadap bibit lada yang dilakukan BATAN membuahkan hasil menggembirakan bahkan memiliki produktivitas tinggi dan lebih tahan terhadap penyakit.
“Karena diketahui, pengembangan tanaman lada di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Kabupaten Bangka sebanyak 300kg/hektar/tahun untuk meningkatkan harga lada. Saat ini, pengembangan tanaman tersebut masih berlanjut dan terus dikembangkan. Teknologi nuklir juga bisa mengembangkan varietas padi dan lada tahan terhadap penyakit,” papar Gubernur yang baru terpilih ini saat mengunjungi Iradiator Gamma Merah Putih di kawasan Puspiptek.
Oleh sebab itu lanjutnya, kita harus memiliki strategi untuk membunuh bakteri yang ada. Makanya kita harus kompak dalam mensosialisasikan kepada masyarakat dalam memanfaatkan kekayaan alam yang ada.
Sementara Kepala BATAN, Djarot Sulistio Wisnubroto radiasi gamma yang dipancarkan dari unsur pemancar gamma dapat dimanfaatkan secara efektif untuk mengatasi permasalahan di bidang industri tersebut.
“Dibandingkan teknologi konvensional, penggunaan radiasi memiliki keunggulan diantaranya produk dapat diproses dalam keadaan terkemas dan siap dipasarkan, dapat digunakan untuk produk dalam jumlah besar, target pemusnahan mikroba pada tingkat tertentu atau menyeluruh dapat dilakukan pada seluruh bagian produk, tidak menimbulkan kerusakan pada produk karena teknologi ini merupakan proses dingin dan tidak menimbulkan residu bahan kimia,” ungkap Djarot. (nad)