Ratusan Pedagang Pasar Senen Demo di Depan Kantor JRP

Pedagang Pasar Senen berunjuk rasa di depan kantor PT JRP.

Palapanews.com- Ratusan pedagang pakaian bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, menggelar aksi demo dalam skala besar-besaran ke kantor PT Jaya Real Properti (JRP) di Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (3/4/2017). Mereka merupakan korban kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu di Pasar Senen.

Dalam aksinya, para pedagang ini menaiki tiga unit bus metro mini dan meminta kepada pihak pengelola Pasar Senen, yakni PT JRP untuk tidak mengusirnya saat berdagang di parkiran Pasar Senen.

Salah satu pedagang Desi (30) dari peserta aksi menjelaskan saat ini para pedagang diusir dari parkiran Pasar Senen. Ia mengaku pengusiran dilakukan dengan sangat kasar oleh polisi dan TNI.

Bahkan menurut Desi pihak PT Jaya juga diduga menggunakan tenaga preman.

“Kami disuruh pindah oleh PT Jaya cuma pakai pemberitahuan spanduk. Tadi ada polisi dan tentara. Kami juga diintimidasi dan ditunjukkan pisau, karena dituduh provokator,” ujar Desi.

Ia mengungkapkan sejak terjadi kebakaran di Pasar Senen, Kamis (19/1/2017) lalu, tidak ada data pasti terkait jumlah kios. Data awal, jumlah pedagang yang sebelum terjadinya kebakaran 452 kios.

“Tetapi setelah terjadi kebakaran, jumlah kios yang ada bertambah menjadi 475. Sedangkan jumlah kios yang ada hanya 418 pedagang,” ucapnya.

Ghultom (48) pedagang pakaian bekas juga menambahkan dalam aksi pedagang ini pihaknya meminta agar selisih data yang ada dibenahi. Diduga banyak oknum menjual kios kepada pedagang baru, sehingga rentan menimbulkan konflik.

“Kami minta angka-angka itu segera ditinjau ulang, karena rawan kecurangan jual beli kios oleh oknum,” kata Ghultom.

Hal ini sangat merisaukan pedagang lama yang menjadi korban kebakaran. Para pedagang terpaksa berjualan di area parkir Pasar Senen karena terpaksa demi menyambung hidup.

“Padahal area itu kerap kali kebanjiran. Awalnya kami ditempatkan di parkiran. Kami siap supaya kami makan. Kami berembuk dengan pihak pengelola untuk mencari solusi. Tetapi tadi pagi lapak kami sudah diobrak-abrik,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Pembangunan PT Jaya Sutopo Kristanto membantah pihaknya menyewa preman bersenjata tajam untuk mengusir para pedagang di area parkir Pasar Senen.

“Enggak lah. Enggak mungkin kami sewa preman dan melakukan upaya-upaya kekerasan seperti itu. Kami perlu waktu satu Minggu untuk memutuskan masalah ini. Para pedagang masih boleh menempati area parkir Pasar Senen,” tutur Sutopo.

Sutopo menyatakan jajarannya sudah paham dengan tuntutan para pedagang. Untuk itu pihaknya meminta waktu seminggu untuk melakukan tinjauan ke lapangan.

Iaberjanji, dalam waktu satu dua hari ini permasalahan itu akan diselesaikan. Dan melakukan pemeriksaan lebih dalam terkait keresahan para pedagang ini.

“Kami ingin clear-kan, apakah benar ada oknum yang melakukan pungutan itu. Kalau benar tolong sampaikan. Kami akan buat pertemuan lanjutan dengan para pedagang,” paparnya. (nad)

Komentar Anda

comments