Gandeng BEI, FATAYAT NU Mulai Bermain Saham

Palapanews.com- Pimpinan Pusat Fatayat NU bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar acara pembukaan perdagangan saham, Jumat (10/2/2017). Acara yang digelar di mainhall BEI Jakarta ini dihadiri oleh perwakilan pengurus PP Fatayat NU dan perwakilan kader Fatayat NU dari DKI Jakarta.

“Acara ini merupakan rangkaian dari program Ngaji Investasi PP Fatayat NU dengan BEI di beberapa wilayah yang bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat luas tentang berinvestasi yang legal dan aman, terutama memperkenalkan investasi saham syariah,” kata Anggia Ermarini ketua umum Fatayat NU yang terpilih 2015 kemarin.

Investasi saham bagi sebagian besar masyarakat dianggap sebagai investasi yang tidak terjangkau yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang atau bahkan perusahaan dengan modal besar. Bagi sebagian umat Islam, investasi saham secara hukum Islam bahkan dianggap masih abu-abu tidak jelas atau bahkan ada yang mengharamkan. Pemahaman tersebut lahir karena minimnya informasi mengenai bagaimana berinvestasi saham termasuk investasi saham syariah dan bagaimana kerangka hukum Islam menjamin keabsahannya.

“Penyebaran informasi yang massif terkait investasi saham syariah saat ini sangat penting, tidak hanya agar masyarakat mempunyai alternatif berinvestasi yang aman dan menguntungkan tetapi juga karena semakin maraknya model investasi yang merugikan masyarakat atau yang kita kenal dengan investasi bodong,” tandasnya.

OJK mencatat paling tidak ada lebih dari 250 investasi yang tidak terdaftar, walaupun itu belum tentu ilegal. Maraknya investasi bodong tersebut juga tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi juga sampai ke pelosok pedesaan. Masyarakat yang bekerja keras mendapatkan uang di desa-desa, dengan mudah tergiur oleh penipuan berkedok investasi.

“Ngaji investasi yang digagas oleh PP Fatayat NU dan BEI di sejumlah wilayah di Indonesia ini sangat strategis untuk menyelematkan masyarakat dari penipuan-penipuan berkedok investasi, dan sebagian besar korban penipuan tersebut adalah warga NU terutama kader-kader Fatayat NU,” kata Anggia menambahkan.

Anggia sangat berharap program ini mampu memberikan alternative berinvestasi yang aman dan menguntungkan bagi perempuan dan selanjutkan memberikan kontribusi bagi kemandirian ekonomi perempuan melalui Fatayat NU.

“Fatayat NU mendorong perempuan untuk memiliki kemandirian ekonomi, seiring dengan hal tersebut maka Fatayat NU juga bertanggung jawab membekali perempuan dalam mengelola perekonimiannya melalui investasi termasuk investasi saham syariah ini,” tambah ketuam umum PP Fatayat NU yang menjabat sampai 2020 ini.

Menurut pengamat ekonomi Gunawan Banjamin, sebagian besar korban investasi bodong adalah perempuan. Kerentanan perempuan terhadap penipuan investasi bodong dikarenakan sebagian besar mereka menjadi pemegang keuangan keluarga, tetapi mereka tidak memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk berinvestasi, ditambah dengan minimnya informasi berinvestasi yang benar dan legal. (rls/one)

Komentar Anda

comments