
Palapanews.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat, menargetkan terus menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH). Selain memperbanyak taman, Pemkot Depok juga akan memanfaatkan lahan kosong untuk dijadikan RTH baru, sekaligus ruang interaksi bagi warga.
Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan permasalahan yang dihadapi Kota Depok adalah terkait minimnya RTH. Menurutnya, saat ini sebagian besar lahan yang ada di Kota Depok merupakan aset pemerintah pusat. Sehingga Pemkot Depok merasa sulit menganggarkan RTH di lahan tersebut.
“RTH kepemilikannya masih didominiasi oleh pusat. Kami nggak bisa anggarkan, kalau ada di pusat kewenangannya. Seperti, misalnya lahan di Tapos yang luasnya mencapai 600 hektare, tapi diambil alih kementerian. Nah, ini menjadi PR kami ke depan. Bagaimana cara mengambil alih kembali kepemilikannya, sehingga keberadaan lahan kosong bisa kita manfaatkan sebagai RTH,” ujar Mohammad Idris saat menghadiri undangan Forum Komunitas Hijau (FKH) di Setu Pengasinan Sawangan, Minggu (29/1/17) kemarin.
Dalam kegiatan yang berlangsung hangat tersebut, Mohammad Idris juga mengajak FKH dan masyarakat untuk menjadi bagian dalam mewujudkan Kota Depok yang bersih, hijau dan asri. Caranya dengan melakukan pemilahan sampah untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Saat ini sampah yang masuk ke TPA Cipayung setiap harinya mencapai 1.250 ton. Padahal, jika dipilah, sampah yang benar-benar tidak dapat diolah atau residu hanya 670 ton. Untuk itu, kami Pemkot Depok terus mengajak dan mendorong masyarakat untuk memilah sampah mulai dari sampah rumah tangga,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator FKH Heri Syaefudin mengatakan, pihaknya sengaja mengundang Walikota Depok agar seluruh aspirasi penggiat lingkungan dan masyarakat dapat langsung didengar serta ditindaklanjuti. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan, termasuk ikut menjaga keberadaan situ.
“Kami konsen pada RTH agar keberadaannya dapat dirasakan masyarakat Kota Depok. Kami juga mengajak seluruh elemen untuk terlibat melestarikan, serta menjaga lingkungan agar tetap asri. Jadi mereka tidak hanya menikmati RTH saja, tapi membantu dalam menjaga keasriannya,” kata Heri.
Selain diskusi, kegiatan tersebut juga diiisi dengan sarapan bersama, pembacaan puisi oleh wali kota dan penggiat lingkungan, persembahan lagu serta foto bersama. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, lurah setempat, unsur pengarah BNPB pusat, Ketua Ikatan Arsitektur Landscape Indonesia, Maestro Keroncong serta narasumber dari pakar tata ruang. (red)
Sumber: depok.go.id