Palapanews.com- Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan tahapan penting bagi mahasiswa, calon guru. Sebagai tahap yang penting bagi seorang calon guru semestinya mahasiswa mendapatkan dukungan mekanisme pembimbingan yang meliputi kompetensi personal, sosial, pedagogi dan profesional.
Demikian dikatakan Dr Naf’an Tarihoran, spesialis LTPK USAID PRIORITAS Banten sekaligus koordinator penyelenggara.
Namun menurutnya, hal ini tidak akan berjalan jika guru pamong dan dosen pamong yang menjadi pembimbingnya tidak mengetahui perannya.
“Oleh karena itu, kami menyelenggarakan pelatihan praktikum ini agar terbentuk team teaching yang berkualitas bagi mahasiswa saat PPL,” tegas Naf’an.
Guru SMP Negeri 6 Kota Serang, Tuti Rostiningsih mengaku jika selama ini banyak guru pamong tidak memahami peran dan fungsinya saat menerima mahasiswa PPL di sekolahnya.
“Saya tidak tahu bagaimana peran guru pamong saat menghadapi mahasiswa PPL. Malahan guru pamong dipandang negatif karena berlaku seperti supervisor. Pelatihan ini bermanfaat karena saya belajar bersama dosen pamong,” kata peserta pelatihan ini.
Sejumlah peserta pelatihan yang hadir menyadari pentingnya peran guru pamong dan dosen pamong untuk membimbing mahasiswa PPL.
Senada dengan guru pamong, Dra. Anis Zohriah MM, dosen IAIN SMH Banten yang menjadi peserta menyatakan pelatihan ini membekali dosen dan guru pamong bagaimana berkolaborasi di kelas saat mendampingi mahasiswa.
“Kolaborasi ini perlu tidak hanya secara teori atau gagasan saja, namun saat praktiknya akan mendemontrasikan pengalaman mengajar yang komprehensif. Karena ada dosen pamong dan guru pamong,” kata Anis.
Dr Rifki Rosyad, Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS mengatakan baik dosen pamong maupun guru pamong hendaknya dapat berperan sebagai instruktur PPL yang mempersiapkan mahasiswa sebagai calon guru profesional. Dalam pelatihan guru praktikum tingkat SMP/MTs ini Rifki mengharapkan peserta dapat memahami perannya saat mahasiswa melaksanakan PPL.
Pelatihan ini dibuka Prof Dr Ilzamudin Ma’mur selaku wakil rektor I IAIN SMH dan ditutup secara resmi oleh Dr Fatah Sulaeman, wakil rektor I UNTIRTA. Pelatihan diselenggarakan selama tiga hari sejak Senin (17/10/2016).
Peserta berasal dari dosen IAIN SMH Banten dan UNTIRTA serta guru-guru SMP/MTs mitra LPTK. Di hari kedua, sejumlah mahasiswa IAIN SMH dan UNTIRTA turut juga hadir mempersiapkan praktik mengajar. Praktik mengajar dilaksanakan di hari ketiga di MTsN 1 Kota Serang dan SMPN 3 Kota Serang. (rls/nad)