16 Tahun Berdiri, Banten Masih Tertinggal

16-tahun-berdiri-banten-masih-tertinggal
Aksi unjukrasa GMNI di Kota Tangerang. (uad)

Palapanews.com- Menginjak usia yang ke-16 tahun, Provinsi Banten dinilai masih tertinggal dan jauh dari harapan masyarakat. Hal itu diungkapkan oleh Rizal Kurniawan, pengurus DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tangerang, Senin (3/10/2016).

Wakil Ketua 2 Bidang Kaderisasi ini mengungkapkan, usia Banten yang sudah memasuki dewasa seharusnya mampu mewujudkan yang terbaik bagi masyarakat Banten.

“Tapi saya lihat masih banyak kekurangan, baik sarana maupun prasarana serta pembangunan infrastruktur dan suprastruktur yang tidak merata di setiap daerahnya,” kata Rizal dalam keterangannya yang diterima palapanews.com.

Mahasiswa Unis Tangerang ini menuturkan, masih banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan oleh pemerintah sekarang yang dipimpin oleh Gubernur Banten, Rano Karno.Diantaranya, soal pendidikan, Kesehatan, pengentasan gizi buruk, reformasi birokrasi, pengangguran, penerangan jalan umum, akses jalan, hukum, apalagi agraria.

“Kita bisa lihat jalan di Bitung – Serang itu gelap dan masih banyak yang berlubang, padahal itu jalan provinsi,” ujarnya.

Kemudian, banyak potensi wisata di Banten yang seharusnya bisa menarik wisatawan. Sayangnya belum ada pembinaan dari Pemerintah provinsi terkait hal tersebut.

“Yang menjadi perhatian, kita juga mendesak agar menghentikan segala eksploitasi alam, contohnya pabrik semen merah putih di Bayah yang merusak bukit dan melakukan reklamasi di pantai pesisir untuk pelabuhannya yang berdampak pada sungai menjadi tercemar yang tadinya bersih menjadi coklat,” paparnya.

Mahasiswa yang tinggal di Balaraja ini menambahkan, ia berharap ada perubahan Banten disegala aspek. Banten memiliki potensi yang besar dan harus dikelola sebaik-baiknya untuk kemakmuran masyarakatnya.

Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif Tangerang Raya Institute (Trains). Menurut dia, adanya pergantian kepemimpinan ditengah perjalanan masih belum menunjukan perubahan yang signifikan.

“Nyata sampai sekarang proses pembangunan yang ada tidak berjalan dengan baik dan tidak merata,” tuturnya.

Kedepan, Yudhistira berharap, ada pemimpin muda yang visioner karena bosan dengan kepemimpinan sekarang yang tidak membawa perubahan. Ia menegaskan, pemimpin baru saat ini sangat dibutuhkan untuk memberikan terobosan dan memiliki track record yang baik.

“Kalau tidak ada perubahan, Tangerang Raya saya rasa siap berdiri sendiri menjadi provinsi. Segala aspek sudah terpenuhi dan sangat mampu menjadi provinsi,” pungkasnya. (uad)

Komentar Anda

comments