Perempatan Bangke Biang Macet di Pondok Aren

Kondisi perempatan Bangke di Jurangmangu Barat, Pondok Aren. (hen)
Kondisi perempatan Bangke di Jurangmangu Barat, Pondok Aren. (hen)

Tangsel, PalapaNews.com – Perempatan Bangke, begitu masyarakat di sekitar Kelurahan Jurangmangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjuluki perempatan yang berada tepat di depan eks kantor Kelurahan Jurang Mangu Barat dengan sebutan seperti itu.

Perempatan yang berada di Jalan Ceger Raya itu, sejak beberapa tahun lalu menjadi buah bibir karena macetnya ini. Tak jarang dikeluhkan para pengendara yang biasa melintas di jalan yang merupakan akses menuju DKI Jakarta.

Romli (32) salah satunya. Pria yang berprofesi sebagai tukang ojek ini mengungkapkan, volume kendaraan yang melewati perempatan tersebut setiap harinya diperkirakan mencapai ribuan.

“Nggak sebanding dengan jalan yang lebarnya sekitar 4 meter. Padahal sudah ada sodetan jalan, tapi tetap saja macet,” kata Romli.

Kemacetan di perempatan jalan Jurangmangu Barat tersebut tak hanya terjadi pada jam-jam sibuk saja. Akan tetapi, setiap saat selalu terjadi macet. Terutama kendaraan yang datang dari arah perumahan Japos dan jalan Cikini.

“Dari kedua arah itu, jalannya belum disodet. Jadi kendaraan yang mau ke arah Pondok Betung maupun sebaliknya selalu macet, karena selalu antre,” ungkapnya.

Lurah Jurang Mangu Barat, Ma’mun mengatakan salah satu solusi untuk mengurai kemacetan yang terjadi di perempatan tersebut minimal harus dibuatkan kembali sodetan. Namun, untuk pembuatan sodetan jalan itu, saat ini pihaknya selalu terbentur dengan pemilik lahan.

“Kita juga sudah memahami keinginan warga yang meminta agar di perempatan jalan itu kembali di buatkan sodetan. Tapi kan yang lahan itu ada pemiliknya,” ucap Ma’mun.

Kata dia, mediasi dengan pemilik lahan sudah beberapa kali dilakukan. Akan tetapi, lanjut Ma’mun, pemilik yang tanahnya telah berdiri beberapa kios tempat usaha itu meminta harga tanah permeternya di atas Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) yakni sekitar Rp4-5 juta permeter.

“Kalau permintaan pertama pemilik lahan yakni Rp4 sampai 5 juta Per meter. Ini di atas NJOP. Dan ini sudah saya sampaikan kepada pimpinan,” ungkapnya.

Untuk itu, Ma’mun berharap adanya permintaan warga agar perempatan jalan Jurangmangu Barat segera terealisasi. Sehingga, kemacetan yang kerap terjadi di kawasan tersebut bisa terurai. (hen)

Komentar Anda

comments