Tangsel, PalapaNews.com – Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengadakan sosialisasi migas bertema penyaluran energi gas yang nantinya ditujukan bagi para UKM dan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Tangsel di Pondok Kemangi, Serpong, Kota Tangsel, Kamis, (11/8/2016).
Sekertaris Disperindag, Malikuswari mengatakan, memberikan fasilitasi dan menuntun sesuai dengan RTRW yang ada, sehingga jaringan pipa nantinya harus sesuai dengan program dan jaringan yang tersedia.
“Kami berharap rencanan ini akan mengarah ke UKM dan IKM terutama untuk masyarakat kecil dan bisnis. Makanya dibentuk RTRW supaya tidak menyimpang,” ujarnya.
Dirinya juga mengundang perusahaan dan pengembang yang ada di Kota Tangsel. Hal ini bertujuan agar mereka yang datang memaklumi dan nantinya dapat menyalurkan energi gas kepada bisnis kecil atau rumah tangga yang lain.
Sales PGN Area Tangerang, Sonny Rahmawan juga memaparkan beberapa langkah mudah untuk menjadi pelanggan PGN. Diantaranya adalah penyerahan aplikasi, survey lokasi, penandatanganan perjanjian, penyiapan fasilitas penyaluran hingga pelaksanaan gas in.
“Ada dua cara penyaluran gas yakni melalui pipa dan tabung. Namun yang diutamakan adalah penyalurab melalui gas pipa, karena mempunyai standar kemamanan dibawah permukaan tanah, misalnya 1,7 meter,” paparnya.
Selain itu, teknisnya ada dalam pipa induk agar mudah dalam tahap penetrasi. Untuk di Tangsel, rencananya mulai dari wilayah Alam Sutera sampai Bintaro, sekitar 20 km. Saat ini pihaknya masih dalam berkordinasi dengan pihak terkait agar PGN berkontribusi secara langsung dalam pengembangan Kota Tangsel.
“Rencananya tahun ini memprioritaskan 10 hotel dan resto yang ada di pinggir jalan. Semoga tahun depan bisa disalurkan ke rumah tangga,” ungkapnya.
Lanjut Sonny, untuk hitungan energi gas yang harus dibayarkan adalah meter kubik dengan menggunakan meteran. Untung tangerang raya sendiri telah ada 7100 energi gas untuk rumah tangga.
Sementara Ketua PHRI Tangsel, Gusri Effendi mengatakan akan ada penghematan tentunya untuk hotel sebesar 60 hingga 70 persen dengan menggunakan energi gas yang ada.
“sangat murah dan tidak ada keterlambatan. Tapi saat ini masih terkendala untuk membangun infrastuktur induk, serta perlu ada kordinasi dari beberapa pihak. Kami PHRI sudah mengajukan setahun lebih tapi pipa masih belum ada,” tukasnya.(nad)
