
Tangsel, PalapaNews.com – Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati pada (23/7/2016) menjadi tolok ukur bagi orangtua dan semua pihak untuk lebih peduli pada anak. Maka itu melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB), HAN perlu menjadi pengingat bagi berbagai pihak.
Sekretaris BPMPPKB Tangsel, Yanti Sari mengatakan peran orangtua, para guru, anak-anak muda di lingkungan dan di lembaga-lembaga pendidikan dan sosial agar lebih penduli pada anak-anak dan memberikan kebebasan untuk memilih pilihan mereka sendiri.
Anak sebagai aset masa depan bangsa harus diberikan ruang kebebasan di bawah pengawasan orang tua. Orangtua juga tidak diperbolehkan menyita kebebasan anaknya, tapi harus mengarahkan apa yang diminati anak-anaknya.
āBPMPPKB Tangsel sejauh ini terus berupaya memberikan imbauan melalui berbagai kegiatan yang sifatnya rutin. mulai dari kampanye kekerasan terhadap anak di tingkat kelurahan dan kecamatan,ā lanjutnya.
Kepala BPMPPKB Tangsel Apendi, menyebutkan Tangsel sebagai kota ramah anak telah lama digagas. Adanya Satgas Perlindungan Anak yang tersebar di setiap RW pun sudah berjalan hingga kini.
āDaerah harus memberikan ruang bagi anak dan Tangsel sudah melakukan itu. Anak bebas berekspresi, bebas dari ancaman kekerasan, bebas juga dari tindak kekerasan seksual danĀ bermacam-macam tindakan kriminal,ā ungkapnya.
Diketahui Kekerasan anak di Tangsel tahun demi tahun mengalami penurunan darastis. Kendati dua hingga tiga tahun lalu masih ada kekerasan anak namunĀ kemarin cukup senyap. (she)