5 Indikator Makro Bukti Capaian Target Pembangunan 2015

Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah. (ist)
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah. (ist)

Tangerang, PalapaNews.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berhasil mencapai target pembangunan pada tahun anggaran 2015. Pencapaian ini dilihat dari perkembangan indikator makro pembangunan daerah kota Akhlakul Karimah itu.

Pertama, yakni indeks pembangunan manusia (IPM). Nilai indeks ini dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan peningkatan yang positif. Pada tahun 2015 angka IPM Kota Tangerang diperkirakan sebesar 76.42 poin atau meningkat sebesar 0.55  poin dari tahun  2014.

Angka di atas dipengaruhi dari indikator pendukungnya, yaitu indikator harapan hidup yang diperkirakan sebesar 78.61 poin, meningkat sebesar 0.01 poin dari tahun 2014, indikator pengetahuan yang diperkirakan sebesar 71.09 poin, meningkat sebesar 1.32 poin dari tahun 2014, serta indikator pengeluaran yang diperkirakan sebesar 79.79.

Kedua, yakni laju pertumbuhan ekonomi (LPE). Gambaran perkembangan perekonomian di Kota Tangerang selama tahun 2015 bisa dilihat dari besaran indikator LPE, yang pada tahun 2015 diperkirakan sebesar 5.88% persen. Besaran itu di atas laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten yang tumbuh sebesar 5.60 persen, serta laju pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh sebesar 5.80 persen.

Untuk indikator ketiga, yakni tingkat kemiskinan (persentase jumlah penduduk miskin). Salah satu permasalahan yang sering muncul sebagai ekses dari pembangunan adalah permasalahan kemiskinan, yang penanganannya harus dilakukan secara terpadu dan melibatkan unsur pemerintah baik pemerintah pusat, pemerintah daerah Provinsi Banten, maupun pemerintah daerah kabupaten/kota di sekitar wilayah Kota Tangerang.

“Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, perkembangan besaran indikator tingkat kemiskinan pada tahun 2015 diperkirakan sebesar 4.91  persen. Angka ini lebih rendah dibanding tahun 2014, yaitu sebesar 5.04 persen,” kata Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah.

Indikator keempat, yakni tingkat pengangguran terbuka (TPT). Pemkot Tangerang melalui berbagai program/kegiatan dan kerjasama dengan berbagai pihak berupaya untuk menangani masalah pengangguran. Hasil upaya ini bisa dilihat dari besaran indikator TPT yang pada tahun 2015, diperkirakan mencapai angka sebesar 8,0  persen.

Sedangkan indikator terakhir, yakni indeks kepuasan masyarakat (IKM). Sebagai bentuk upaya check & balanced terhadap capaian kinerja pelayanan publik oleh pemerintah daerah, maka diperlukan upaya penilaian dari masyarakat sebagai stakeholder pembangunan serta sebagai penerima dampak dan manfaat dari pembangunan itu sendiri.

Penilaian terhadap pelayanan publik tersebut bisa diukur dengan indikator indeks kepuasan masyarakat (ikm), yang merupakan refleksi dari sikap puas atau tidak puas masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah.

“Nilai IKM kota tangerang selama tahun 2014-2015 masuk dalam kategori “b” (baik).  Hal ini menujukkan bahwa Pemkot Tangerang sudah menjalankan fungsi pelayanan publik secara baik dan memuaskan masyarakat,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Said Endrawiyanto. (adv)

Komentar Anda

comments