Waspada Penyakit Kawasaki, Yuk Kenali Gejalanya

Tangsel, PalapaNews.com – Mungkin banyak orang yang belum mengenal penyakit Kawasaki. Penyakit langka yang namanya mirip merk sepeda motor ini ternyata berbahaya dan menakutkan.

“Penyakit ini biasanya sering dialami oleh balita disertai demam tinggi,” kata dokter spesialis penyakit Kawasaki, Dr dr Najib Advani SpA(K), MMed (Paed) dalam acara seminar Masalah Kawasaki Pada Anak yang diselenggara di Aula Omni Hospital, Serpong Utara, Kota Tangsel, Sabtu (30/4/2016).

Penyakit ini tidak bisa dicegah, sebab masih belum ada yang tahu apa penyebab dari penyakit ini. Menurut Najib, sebanyak 5000 anak di Indonesia terkena penyakit Kawasaki setiap tahunnya. Untuk mengenali tanda penyakit ini yakni, fase 10 hari pertama terdapat demam yang naik turun namun tidak mencapai normal.

“Ruam kemerahan di badan dengan berbagai bentuk, kedua mata merah tanpa belekan, bibir mulut dan lidah merah disertai pecah, kemerahan disertai bengkak pada tangan dan kaki, pembengkakan pada leher,” papar Najib.

Dia memaparkan bahwa penderita penyakit ini urinenya mengandung darah putih, fungsi hati terganggu, radang sendi terutama sendi besar sakit, perut sakit disertai diare, kulit mengelupas. Yang paling parah kelainan jantung. Jika telat ditangani maka pasien terpaksa harus melakukan transplantasi jantung.

“Penyakit Kawasaki ini cirri-cirinya hampir sama dengan beberapa penyakit lainnya seperti campak, demam scarlet, stevens Johnson syndrome, reaksi obat, dan penyakit lainnya yang serupa,” kata Najib.

Menurutnya Penyakit Kawasaki harus dipikirkan pada semua anak dengan demam selama beberapa hari yang disertai ruam dan mata merah tanpa kotoran mata. Jika gejala ini terjadi pada anak, langsung diperiksa pada dokter spesialis Kawasaki.

Seperti yang dialami oleh Soeyanny Astono Thahja, dimana dirinya memiliki dua orang anak yang menderita penyakit Kawasaki. Wanita yang disapa Asui ini merupakan Ketua dari Perkumpulan Orangtua Penderita Kwasaki Indonesia (POPKI).

“Saya memiliki dua anak yang terkena penyakit Kawasaki. Anak saya perempuan menderita penyakit ini telat ditangani dokter spesialis Kawasaki, akhirnya dia harus transplantasi jantung dan meminum obat setiap harinya seumur hidup,” kata Asui.

Setelah memiliki pengalaman anaknya terkena penyakit Kawasaki, anak lelakinya pun terkena. Namun karena cepat ditangani anak kedua dari Asui ini bisa sembuh total. Namun meskipun sembuh, mereka harus terus control ke dokter secara berkala. (rak)

Komentar Anda

comments