PalapaNews- Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang membidangi soal kesehatan, meminta pemerintah daerah setempat lebih serius menangani serangan demam berdarah dengue (DBD).
Terlebih, sejak Januari hingga Februari 2016 ini siklus penderita penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegepty itu meningkat. Dengan jumlah penderita mencapai 108 pasien dan dua di antaranya meninggal dunia.
“Ini masalah serius, jadi pemerintah harus jauh lebih serius lagi menanganinya. Kami (Komisi II) pun terus melakukan rapat untuk mencari cara agar jumlahnya bisa ditekan,” kata Ketua Komisi II DPRD Kota Tangsel, Bambang Triyadi.
Langkah pertama yang harus dilakukan pemerintah, menurut Bambang yakni dengan mengoptimalkan pelayanan di tingkat puskesmas, terutama puskesmas di kelurahan. Agar nantinya pasien tidak menumpuk di Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel.
“Kami tentunya berharap dan akan mengkomunikasikan dengan dinas terkait. Agar dalam hal penanganan DBD, harus mengoptimalkan puskesmas, terutama pasien yang masih ringan. Agar tidak terjadi penumpukan di RSU Tangsel,” tuturnya.
Saat ini, menurut Bambang banyak masyarakat yang langsung ke RSU, sehingga terjadi penumpukan pasien. “Kalau dari puskesmas sudah ditangani dengan serius, maka nanti tidak ada lagi penumpukan pasien di RSU. Kecuali memang harus mendapatkan penanganan lebih serius, baru diserahkan ke RSU,” ujarnya.
Anggota Komisi II DPRD Tangsel, Tarmizi mengatakan, selain melakukan penangnan serius ditingkat puskesmas. Dari Puskesmas harus berkerjasama dengan kelurahan melakukan penyuluhan pencegahan DBD.
“Pencegahan juga menjadi hal yang paling pentig, jadi kami akan terus dorong agar puskesmas dengan kelurahan harus rutin pula melakukan pencegahan terhadap penyakit DBD,” ujarnya.
Tarmizi juga mengatakan, kedepanya fasilitas disetiap puskesmas di tingkat kelurahan juga harus lebih ditingkatkan lagi. “Fasilitas pun harus jauh lebih ditingkatkan lagi kedepannya, agar semua pelayanan yang diberikan kepada masyarakat benar-benar maksimal,” tuturnya. (jok)