PalapaNews- Kembali optimisnya pertumbuhan bisnis properti di Indonesia pada tahun 2016 mendorong perusahaan properti asal Hongkong, PT Datzo Investama Group mengembangkan investasinya di Indonesia. Pembangunan hunian mewah Apartemen The Noble Alam Sutera menjadi salah satu bukti nyata ketertarikan investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia.
Menurut Zhao Yue, Direktur PT Datzo Investama Group, dirinya percaya bahwa ekonomi Indonesia akan terus berkembang di tahun 2016 dengan bertambahnya kebutuhan masyarakat akan hunian. Apalagi dengan adanya dukungan dari pemerintah melalui kebijakan mengenai pengaturan uang muka dan suku bunga yang memihak kepada konsumen.
“Diharapkan dengan terjadinya kenaikan Produk Domestik Bruto mempengaruhi sektor properti. Karenannya Kami optimis sektor properti akan berkembang positif di Indonesia,” katanya.
Hal tersebut dikuatkan dengan berdasarkan hasil riset “The Emerging Trends in Real Estate in Acia Pacific 2016” dari Urban Land Institute dan Price Watehaouse Cooper (PwC) yang menyebutkan bahwa; Indonesia memiliki pasar properti yang menjanjikan setara dengan Philipina dan Vietnam.
Begitu juga data Bank Indonesia menyebutkan di kuartal ketiga 2015, kebutuhan akan hunian komersial juga meningkat sebesar 13.4% di tahun 2015 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tercatat di tahun 2015 terdapat sekitar 46 proyek properti baru yang terdiri dari hampir 25.000 unit apartemen dengan status strata title di Jakarta yang bernilai sekitar Rp23 triliun.
Ketersediaan lahan di Jakarta yang semakin menipis mendorong konsumen beralih ke daerah-daerah sekitar Jakarta yang memiliki fasilitas sosial dan umum yang lengkap seperti Banten, Bogor, Depok dan Bekasi. Jakarta Selatan dan Banten merupakan area favorit untuk mengembangkan properti vertikal seperti apartemen.
Cahya Nugraha, Principal Harcourts Alam Sutera menambahkan, di tahun 2015 terdapat 8.494 unit apartemen di daerah tersebut. Tidak heran jika di tahun 2016 daerah sekitar Jakarta Selatan seperti; Tangsel, Banten akan menjadi area favorit konsumen. (bud)