Buruh Tangerang Tolak Kebijakan Baru Soal Upah

Aliansi buruh saat berbincang dengan Walikota Tangerang. (ist)
Aliansi buruh saat berbincang dengan Walikota Tangerang. (ist)

Palapanews- Bergulirnya Rancangan Pengaturan Pemerintah (RPP) tentang pengupahan, berdampak pada munculnya gejolak penolakan dari berbagai aliansi buruh di tanah air, tidak terkecuali di Kota Tangerang.

Beberapa perwakilan serikat buruh, seperti FSPTSK, FSPMI, SPSI, KASBI, GSBI dan SPN, menggelar pertemuan khusus dengan Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah, di Restoran Kopitiam, Tangerang, Rabu (21/10/2015).

Dalam pertemuan tersebut, seluruh perwakilan aliansi meminta agar pemerintah daerah dapat memfasilitasi dan juga menyampaikan seluruh aspirasi mereka kepada pemerintah pusat.

“Pertemuan ini selain kami meminta pandangan Pak Wali, kami juga minta agar pernyataan penolakan kami dapat disampaikan kepada pemerintah pusat melalui pemerintah kota,” ujar Ghandi perwakilan dari FSPTSK.

Adapun poin penolakan yang disampaikan aliansi, Ghandi menjelaskan ada dua pokok inti penolakan yang disampaikannya melalui surat tersebut, di antaranya seluruh serikat pekerja dan buruh menolak kebijakan paket ekonomi Jilid IV dan Menolak RPP Pengupahan yang beberapa waktu lalu digulirkan oleh Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri.

“Suratnya langsung kami serahkan ke Disnaker ( Dinas tenaga kerja), agar segera bisa ditindaklanjuti ke pemerintah pusat,” jelas Ghandi.

Ghandi pun menambahkan sebagai bentuk keseriusan seluruh aliansi terhadap penolakan RPP ini, rencananya kamis (hari ini), seluruh buruh yang tergabung dalam aliansi yang ada di Kota Tangerang akan melakukan aksi demo di Gedung Pemerintah Kota Tangerang.

Ribuan buruh akan diturunkan agar pemerintah pusat dapat segera mencabut RPP yang dianggap oleh dirinya dan juga aliansi lainnya justru akan semakin menyengsarakan perekonomian para kaum buruh nantinya.

“Kita akan ajak semua buruh yang ada di Kota, agar pemerintah pusat melihat bahwa kita tidak main – main dengan penolakan ini, mereka ( pemerintah) kan tidak tahu apa yang kami rasakan,” tegas Ghandi. (nai)

Komentar Anda

comments