Palapa News- Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cilegon, Ubik Baehaqie mendukung penuh program USAID PRIORITAS diterapkan. Pasalnya, program itu dinilai membawa dampak positif bagi perkembangan pendidikan di kota baja tersebut.
“Saya menganjurkan untuk melaksanakan replikasi di semua madrasah di Kota Cilegon karena program USAID PRIORITAS sangat bagus untuk melatih guru-guru dalam meningkatkan mutu pendidikan,” kata dia, Selasa (7/4/2015) kemarin.
Hal ini disampaikan di sela-sela pertemuan perencanaan kota Cilegon atau yang dikenal District Planning Review Meeting (DPRM) yang juga dihadiri Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Penma) Dinas Pendidikan Kota Cilegon, Suhendi, mewakili Dinas Pendidikan Kota Cilegon.
Kepala Seksi Pendidikan Menengah Kemenag Kota Cilegon Titim Fatimah, sepakat bahwa pelatihan yang sudah dilaksanakan USAID PRIORITAS telah memberikan dampak yang positif bagi perkembangan guru-guru di madrasah, seperti cara mengajar dan metode yang kreatif.
“Saya melihat sekarang madrasah yang dibina oleh USAID PRIORITAS telah memiliki perkembangan yang berkualitas bagi guru dan siswa. Siswa juga terlihat lebih mandiri dan kreatif lagi. Saya berharap semakin banyak madrasah dapat melaksanakan replikasi lagi,” Titim menambahkan.
Selain mendorong pelaksanaan replikasi di Kota Cilegon, pertemuan ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman praktik yang baik di antara pengambil kebijakan dan tenaga kependidikan agar terjadi sinkronisasi kegiatan di setiap lini.
“Diharapkan diskusi yang dibahas oleh pengambil kebijakan, para kepala sekolah atau madrasah dan guru-guru di bidang pembelajaran pada hari ini mampu mengidentifikasikan kebutuhan yang menjadi prioritas pelaksanaan pencapaian mutu pendidikan,” kata Syihabbudin, Teacher Training Officer (TTO) bidang Pendidikan Menengah USAID PRIORITAS Provinsi Banten.
USAID PRIORITAS, kata dia, berharap semakin banyak sekolah atau madrasah di Kota Cilegon dapat merasakan manfaat praktik yang baik tentang pembelajaran dan manajemen sekolah lewat replikasi.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa keterbatasan waktu dan dana perlu menjadi perhatian agar pelatihan penguatan kapasitas guru dapat berjalan optimal.
“Kami berharap pelaksanaan pelatihan tidak berlangsung dua hari, tetapi lebih sehingga dapat disisipkan real teaching. Selain itu kebutuhan bahan ajar dan ATK akan sangat menunjang peserta yang ikut serta,” ujar Sobri, guru MIN Langon Cilegon.
Sejalan dengan pemanfaatan anggaran replikasi, Lia Nurlia Mahatma, Kepala Bidang Pendidikan dan Pemerintahan Bappeda Kota Cilegon yang juga hadir, berharap Dinas Pendidikan Kota Cilegon dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan anggaran yang sudah tersedia sesuai prioritas programnya untuk meningkatkan mutu pendidikan.(anna/one)