Palapa News – Dunia pendidikan di Kota Tangerang tidak hanya sebatas pada pengembangan kemampuan akademis saja, tapi harus mampu mengembangkan minat dan bakat anak didik.
Hal inilah yang disampaikan, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah. Menurut Arief anak didik jangan dibebani soal akademisi saja, tapi harus diasah akan minat dan bakat.
“Pendidik bisa mengembangkan minat dan bakat anak didiknya. Sehingga para lulusan dunia pendidikan formal nantinya bisa diterima di dunia kerja, lebih-lebih bisa berwira usaha menciptakan lapangan kerja mereka sendiri. Belajar bukanlah pertandingan, belajar adalah proses perjalanan,” imbuh Arief saat menjadi keynote speaker dalam seminar Peningkatan Daya Serap Lulusan SLTA di Perguruan Tinggi Negeri yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Primagama di Ruang Rapat Akhlakul Karimah, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang,
“Masuk perguruan tinggi negeri saja belum jaminan kesuksesan seseorang,” ujar Arief.
Dikatakan Arief, sistem pendidikan kita terkadang hanya menitik beratkan pada prestasi akademis siswa-siswinya, belum lagi pola pikir para orang tua yang masih menyerahkan persoalan pendidikan anaknya kepada sekolah yang hanya menitik beratkan pada pendidikan formal.
“Di Singapura, anak-anak TK itu diajarin negepel lantai, coba bandingkan dengan kita, pernahkah kita ajarin anak kita ngepel atau nyapu di rumah ?,” Serunya dihadapan ratusan peserta yang memadati Ruang Pertemuan tersebut.
Walikota juga memaparkan bahwa kurikulum dunia pendidikan harus bisa selaras dengan kebutuhan dunia kerja. Oleh karenanya, pemerintah Kota Tangerang dalam dua tahun terakhir terus mengembangkan Sekolah-sekolah kejuruan, yang diharapkan dari sekolah tersebut terlahir tenaga-tenaga profesional yang siap kerja dan menjadi entrepreneur yang bisa bersaing dengan tenaga kerja asing, mengingat pasar bebas Asean yang sudah mulai jalan.
“Percuma kita punya Bandara kalau kita hanya jadi penonton,” pungkasnya.
Untuk itu, Pemkot akan terus memacu kompetensi warga Kota Tangerang dengan berbagai keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan besar yang ada di Kota Tangerang melalui pembangunan Balai Latihan Kerja di Kecamatan.
“Tapi kadang mental kita itu masih pingin kerja gampang, banyak yang minta dicariin kerja, setelah dapat kerja, belum seminggu sudah keluar, capek katanya, ” sambungnya.(nai)