Palapa News- Puluhan murid Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sekar Melati di Jalan Reformasi III Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), akhirnya belajar di luar, Selasa (20/5/2014).
Ini dilakukan setelah anggota DPRD Kota Tangsel Gacho Sunarso menyegel bangunan sekolah itu. Gacho mengklaim, bangunan sekolah hasil swadaya masyarakat setempat berdiri di atas lahan miliknya.
“Seperti biasa, kami mulai belajar jam 08.00. Kami belajar di luar karena bangunan sekolah disegel,” kata Kepala PAUD Sekar Melati Margianti, Selasa (20/5/2014).
Penyegelan sekolah yang sudah berdiri sejak 2004 itu, diakuinya dilakukan orang suruhan politisi Partai Demokrat itu sejak Jumat (16/5/2014).
“Kalau penyegelan tetap berlangsung, kami akan pindah di mushala dekat lokasi ini. Kasihan anak-anak kalau belajar di luar,” katanya.
Margianti berharap Pemkot Tangsel melakukan mediasi atas kasus penyegelan tersebut. Permasalahan itu, kata dia, jangan dibiarkan berlarut lantaran yang menjadi korban adalah anak didiknya.
“Sekolah ini kan gratis. Guru pun hanya digaji Rp 100 ribu per bulan. Yang terpenting adalah pengabdian kami untuk kemajuan dunia pendidikan di Tangsel,” paparnya.
Salah seorang orantua murid, Desi mengaku kaget dengan aksi penyegelan itu. Meski begitu, Desi mengaku sudah mendengar ihwal penyegelan yang dilakukan Gacho beberapa hari silam.
“Ya, saya sudah dengar. Tapi ngga nyangka, ternyata separah ini. Anak-anak harus belajar di luar lingkungan sekolah,” katanya.
Sikap yang dilakukan Gacho, dianggapnya sebagai bentuk tidak pro pendidikan. Sebagai anggota DPRD, Desi menilai seharusnya Gacho mendukung perkembangan pendidikan di Tangsel.
“Aneh. Anggota DPRD kok tidak pro pendidikan,” katanya.
Diketahui, sejak Jumat (16/5/2014) orang suruhan Gacho Sunarso menyegel bangunan sekolah tersebut. Penyegelan dilakukan dengan menggunakan bambu. Di dinding bangunan, juga terdapat imbauan bertuliskan “Mau Buka Pintu Lapor Dahulu ke Pemilik Ir Gacho Sunarso.”(one)
