Palapa News- Hak-hak konsumen masih terabaikan. Demikian intisari surat seorang siswi SMA Negeri 2 Kota Tangsel, Andari Cita Candrika yang dibacakan di hadapan Walikota Airin Rachmi Diany.
Remaja ini menyoroti perihal buruknya perlindungan terhadap konsumen sehingga terjadi penyimpangan di lapangan.
āYang paling sering dijumpai adalah penyimpangan pada kualitas produk,ā ungkap Andari saat membacakan surat di hadapan Airin dan sejumlah pejabat negara serta daerah lainnya di Ciputat, Kamis (25/4/2013).
Penyimpangan tersebut, menurut jurara pertama Lomba Menulis Surat untuk Walikota ini tak hanya terjadi di pedagang kecil saja. Tapi juga terjadi pada pedagang skala besar. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan berkala terhadap hal-hal yang sangat merugikan konsumen. Baik ada di pelayanan bidang finansial maupun medis.
Sesuai dengan prinsip ekonomi, lanjut Andari, para produsen memiliki pola pikir untuk mendapatkan laba besar dengan modal kecil. Padahal, barang yang dipakai tidak sesuai dengan kesehatan. Contohnya, penggunaan pewarna tekstil pada makanan.
“Menurut saya penyimpangan tersebut terjadi karena kurang pengetahuan produsen terhadap akibat perbuatannya. Ketidaktahuan menyebabkan terjadinya penyimpangan yang berulang-ulang,” terangnya saat perayaan Hari Konsumen Nasional.(ymw)
