Palapa News- Ernawati (24), warga Kampung Galuga RT02/RW 02 Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, ini hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur.
Sejak divonis menderita kanker rahim stadium 3 oleh dokter pada 2011, kondisi Erna semakin hari semakin buruk.
Suami Erna, Ade Afit (25) mengaku istrinya sudah pernah dua kali diperasi. Namun, penyakit yang diderita istrinya itu hingga kini tak kunjung membaik.
“Operasi pertama tahun 2011. Setelah operasi, selama enam bulan kondisinya membaik. Namun pada operasi kedua pada tahun 2012 kondisi semakin menurun. Biaya operasi saat itu dari Jamkesmas dan operasinya di salah satu rumah sakit pemerintah,” kata Ade.
Menurut Ade, gejala itu mulai muncul saat istrinya mengeluhkan sakit ketika buang air kecil. Ketika makin lama rasa sakit itu menjadi maka dibawa ke Rumah Sakit. Setelah diagnosa, Erna divonis menderita kanker rahim.
Sejak istrinya sakit, dirinya sudah tidak lagi bekerja, karena sibuk mengurusi istrinya. Untuk makan sehari-hari, keluarga tanpa anak ini hanya mengandalkan dari warung kecil yang dibuat di rumah mereka.
“Terpaksa karena tidak punya biaya untuk berobat, ditambah lagi Kartu Jamkesmas istri saya sudah tidak lagi berlaku dan tidak mendapatkan kartu Jamkesmas yang baru, hanya pengobatan alternatif yang bisa mereka tempuh,” katanya.
Keluarga Pasien saat ini berharap, Pemerintah Kabupaten Tangerang dan donator mau membantu biaya.”Kami sudah tak tahu harus bagaimana lagi, kami tak punya biaya,” kata Ade.
Ketua Gema Kosgoro Kabupaten Tangerang, Sukardin, yang sempat mendatangi rumah Erna, mengaku sangat terenyuh dengan penderitaan keluarga Erna.
“Di sinilah peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk membantu keluarga miskin tersebut, anehnya lagi, kenapa keluarga Ade dan Erna yang jelas-jelas miskin sampai tidak mempunyai Kartu Jamkesmas,” sindir Kardin.(fer)