PALAPANEWS â Puluhan warga Kelurahan Parigi Lama, Pondok Aren, Tangerang Selatan, menolak penawaran harga tanah untuk pembebasan lahan pembangunan tol Kunciran-Jombang. Warga minta harga pembebasan tanah per meternya Rp 5 juta.
Namun, pihak pemerintah belum menyanggupinya. Pemerintah hanya menyanggupi Rp 2,4 juta per meter. Alhasil pertemuan yang digelar di aula Kelurahan Parigi Lama tidak membuahkan hasil.
Salah seorang warga, Husin, mengatakan, tidak keberatan jika lahannya dibangun untuk jalan tol untuk kepentingan umum asalkan harga ganti rugi sesuai. “Sebenarnya warga sudah lama menunggu kepastian, kapan proyek jalan Tol mulai dikerjakan. Asalkan pembebasan tanah di wilayah saya belum ada realisasi sedang mencari tanah sebagai pengantinya harga sudah tinggi,” ungkapnya saat pertemuan di Kelurahan Parigi Lama, Pondok Aren, kamis (18/10).
Dikatakan warga ingin menjual tanah yang terkena pembebasan sebesar Rp 5 juta permeter. Merekapun mengancam jika pembebasan lahan di bawah permintaan masyarakat mengancam menolak menjula lahannya. “Kalau disepakati harganya, Lebih baik musyawarah ini bubar saja,” ucapnya.
Tim Pengadaan Tanah Kementerian Pekerjaan Umum, Nowo Tri Prajoko, menuturkan bahwa harga tanah yang akan ditawarkan kepada warga sudah ditentukan untuk lahan kosong akan dibayar seharga Rp 600 ribu per meter, dan tanah berikut bangunan permanen dinilai Rp 2.400.000 per-meter. Sedangkan, untuk harga pohon akan ditentukan sesuai dengan kriteria tanaman.
“Masalah harga terus terang, harga untuk tanah yang bangunan termasuk tertinggi, dibandingkan dengan wilayah lain, seperti di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang, untuk tangsel mencapai Rp 2.400.000 per meter,” terangnya.(fit)