Palapanews.com- Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan bahwa program bedah rumah atau perbaikan Rumah Umum Tak Layak Huni (RUTLH) akan terus berlanjut tahun ini.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Disperkimta Kota Tangsel, Aries Kurniawan, saat dijumpai usai kegiatan Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di kawasan Serpong Utara, Jumat (28/2).
“Tahun ini, program bedah rumah ditargetkan sebanyak 370 unit. Lokasi persebarannya masih dalam proses verifikasi di tujuh kecamatan. Nanti akan diinformasikan lebih lanjut terkait jumlah unit per kecamatan,” ujar Aries.
Perbaikan dilakukan dari nol, sehingga fondasi rumah yang mendapat bantuan program ini akan lebih kokoh dan nyaman untuk ditinggali.
Aries menerangkan bahwa program ini bertujuan untuk menjamin hak hidup setiap warga agar dapat tinggal dengan layak di wilayah se-Provinsi Banten.
“Tahun ini, Disperkimta akan menambahkan sedikit sentuhan desain baru agar bangunan rumah terlihat lebih estetik. Secara umum, luasannya tetap, namun akan ada tambahan elemen seperti batu-batu hias agar tampilan lebih menarik,” jelasnya.
Selain itu, Aries mengungkapkan bahwa anggaran perbaikan RUTLH tahun ini mengalami sedikit peningkatan.
“Terkait anggaran, ada penambahan sekitar Rp4 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Secara umum, semua program mengalami penyesuaian akibat inflasi tahunan yang berkisar di angka 8%. Selain itu, ada tambahan beberapa item pekerjaan yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Jadi, total anggaran untuk setiap unit rumah dalam program bedah rumah tahun ini adalah Rp75 juta,” ujarnya.
Program bedah rumah ini telah memberikan banyak manfaat bagi para penerima bantuan, terutama warga yang tinggal di rumah tidak layak huni.
Sejak pertama kali dilaksanakan, Pemkot Tangsel telah membangun hingga 2.511 unit rumah tak layak huni. Program ini pun berhasil mengubah nasib para penerima manfaat. Ribuan warga kini dapat tinggal dengan nyaman tanpa khawatir, terutama saat hujan deras mengguyur. (*)
