Jujur dan Transparan, Calon Wali Kota Tangerang Silakan Buka Hasil Survei ke Publlik

Palapanews.com Lembaga Survei Kedai Kopi mengekspose Hasil Survei Opini Publik Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali  Kota Tangerang 2024. Dari hasil survei yang dilakukan mulai 30 September 2024 hingga 4 Oktober 2024 menempatkan elektabilitas pasangan Sachrudin-Maryono berada diposisi pertama dengan 63.8 persen.

Survei ini dilakukan dengan metodologi stratified multistage random sampling dengan jumlah 400 koresponden yang tersebar di 13 kecamatan.

Melihat hasil survei tersebut tentunya menjadi edukasi bagi pasangan lainnya untuk juga membuka hasil survei yang dimiliki ke khalayak.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Kebijakan Publik, Ibnu Jandi, Selasa, 15 Oktober 2024.

Menurut Ibnu Jandi, setiap pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota memiliki lembaga survei tersendiri dengan beragam metodologi yang dilakukan saat melakukan survei ke koresponden. Sehingga, hal seperti ini harus dibuka dengan transparan agar terlihat kelebihan maupun kekurangan pasangan calon.

“Ya, silahkan dibuka hasil survei yang dimiliki oleh masing-masing pasangan calon. Namun, yang harus diperhatikan adalah metode apa yang digunakan, pesanan atau tidak itu tim survei,” ungkap Ibnu Jandi.

Pria yang akrab disapa Bang Jandi ini menambahkan, setiap lembaga survei diperbolehkan untuk mengekspose hasil survei yang dilakukan kepada masyarakat. “Sah, sah saja lembaga survei ini membuka hasilnya secara transparan,” ucapnya.

Bang Jandi juga memaparkan tentang jumlah titik sampel di 13 kecamatan yang dipenuhi oleh setiap Tm Survey (Menurut Rumus Yamane dan Slovin, dan tim survey sudah sangat paham dengan metode rumus ini) adalah sebagai berikut ;

1.      Ciledug  = 32

2.      Larangan = 36

3.      Karangtengah = 29

4.      Cipondoh = 49

5.      Pinang = 38

6.      Tangerang = 36

7.      Karawaci = 39

8.      Jatiuwung= 20

9.      Cibodas = 33

10.   Periuk = 29

11.   Batuceper = 17

12.   Neglasari = 25

13.   Benda = 16

14.   Se Kota Tangerang =400

“Jika tidak sesuai dengan metode sample ini, maka hasilnya diragukan,” ucapnya.

Salah satu warga, Budi Mulya menyampaikan, Lembaga Survei melakukan tugasnya dengan mewawancarai masyarakat (koresponden) yang tersebar di 13 kecamatan.

“Inikan berdasarkan metodologi yang digunakan oleh lembaga survei, sehingga hasilnya bisa dipertanggungjawabkan,” kata Budi seraya menambahkan, mau percaya atau tidak, hal itu kembali lagi ke hati nurani masyarakat.(ydh)

Komentar Anda

comments