Palapanews.com – Usia 39 tahun terbilang muda untuk ukuran sebuah perguruan tinggi. Tidak usah dibandingkan dengan perguruan tinggi terkemuka di luar negeri yang sudah berumur ratusan tahun.
Dibandingkan dengan perguruan tinggi di Tanah Air pun, Universitas Terbuka yang diresmikan pada 4 September 1984, tergolong masih baru. Meskipun tergolong baru, sejumlah prestasi bergengsi telah diraih Universitas Terbuka.
Ditetapkannya Universitas Terbuka (UT) sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) pada Oktober 2022, misalnya, menjadi bukti tak terbantahkan bahwa UT bukan perguruan tinggi “kaleng-kaleng”. Dari 184 perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia, hanya 21 PTN yang menyandang level tertinggi sebagai PTN-BH, termasuk di antaranya Universitas Terbuka.
Universitas Terbuka kini telah menjelma menjadi perguruan tinggi terbesar di Indonesia dengan jumlah mahasiswa 439.222 orang atau sekitar 15 kali lebih banyak dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Alumninya sudah lebih dari dua juta orang. Anggaran tahunannya yang mencapai Rp 1,3 triliun, sudah jauh meninggalkan PTN lain yang berkisar Rp300 miliar – Rp400 miliar per tahun. Padahal dulunya Universitas Terbuka hanya menumpang di sebuah gedung kecil yang sangat sederhana.
Bahan ajar untuk pendidikan jarak jauh hanya mengandalkan kertas cetakan disertai tutorial tatap muka. Meski demikan, selama 39 tahun Universitas Terbuka terus bertransformasi menyempurnakan diri.
Diiringi semangat tinggi, tekad kuat, dan ketulusan dalam bekerja mulai dari pimpinan hingga staf karyawan, kini Universitas Terbuka menjelma menjadi perguruan tinggi paling modern yang sepenuhnya menerapkan sistem daring atau online. Mulai dari pendaftaran mahasiswa, penyediaan bahan ajar, layanan tutorial, hingga ujian semuanya dilakukan secara daring. Bahkan kini UT telah menerapkan ujian online proctoring. (net)
