Korban JORR II, Emak-emak Masuk ke Pemkot Tangerang Ingin Ketemu Walikota Tangerang

Palapanews.com- Puluhan warga Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang yang menjadi korban penggusuran JORR II melakukan aksi demo di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

Aksi demonstrasi yang didominasi oleh emak-emak dan anak-anak ini sempat ricuh karena berusaha memaksa masuk untuk bertemu Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah.

Penjagaan yang dilakukan Satpol PP pun jebol yang mengakibatkan para emak-emak dan anak-anak berlari sambil berteriak histeris menuju lobby Pusat Pemerintahan Kota Tangerang untuk bertemu Walikota Tangerang untuk mencurahkan isi hatinya. Namun, tetap mereka tidak berhasil bertemu orang nomor satu di Kota Tangerang.

Salah seorang emak-emak dalam orasinya menyindir Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah yang tidak pernah menemui para korban pergusuran tol JORR II. Pekikan suara emak-emak menyatakan Walikota sebagai bapak mereka hanya mau menemui warga saat membutuhkan suara dalam Pilkada lalu.

“Jangan datang saat mau pemilihan saja, kami datang mau mengadu bapak.. tapi kenapa bapak (Walikota) tidak mau menemui kami warga bapak sendiri,” teriak sang emak dalam orasinya.

Dikatakan warga itu, kasus ini sudah lama berlangsung, tapi tidak sedikitpun pemerintah daerah membantu warga menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

Diketahui, puluhan rumah warga dieksekusi pengosongan oleh Pengadilan Negeri kelas 1 A Tangerang sejak 1 September 2020 lalu. Dan, aksi mereka dilakukan cukup beralasan, warga berharap Walikota Tangerang turut andil dalam menyelesaikan permasalah ganti rugi atas tanah mereka yang digusur untuk infrastruktur jalan Tol JORR II.

“Kasus kami sudah terlalu lama, seharusnya bapak harus andil ketika kami ada masalah. Bapak jangan tutup telinga, tutup mata,” ujar warga.

Dalam kesempatan tersebut, advokasi warga, Hilman mengatakan, pihaknya akan tetap bertahan di halaman pusat pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang sampai Walikota, Arief R Wismasyah menemui warga dan berjanji untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

“Warga sudah siap dengan segala peralatan untuk bertahan menginap di depan Pusat Pemerintahan Kota Tangerng dengan membangun tenda posko kemanusiaan dan rencananya aksi akan dilakukan selama satu Minggu lamanya”, pungkasnya.

Sebagai informasi, saat ini kasus penggusuran warga di Kecamatan Benda tersebut saat ini telah masuk dalam mediasi di PN Tangerang, terkait gugatan harga konsinyasi.(ydh)

Komentar Anda

comments