Palapanews.com- Sebanyak 184 jiwa terpaksa mengungsi dampak peristiwa kebakaran yang melanda lapak pengelolaan limbah plastik di Kampung Baru, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang.
Ratusan jiwa korban kebakaran itu mengungsi di 10 titik pengungsian yang tersebar di wilayah Kecamatan Benda.
“Ada 184 jiwa yang mengungsi. Akibat kebakaran itu, 19 unit rumah tinggal dan dua unit kontrakan hangus dilahap si jago merah,” ujar Kabiro Humas PMI Kota Tangerang, Ade Kurniawan, Rabu, 25 September 2019.
Ade mengatakan, para korban itu mengungsi sejak pagi tadi. Dalam pengungsian, para korban diberikan konsumsi makanan dan minuman.
“Kami mendirikan dapur umum di kantor Kecamatan Benda selama tiga hari ke depan untuk memberikan logistik kepada pengungsi,” katanya.
Para pengungsi didominasi dari warga luar daerah, sehingga mereka tak punya keluarga di Kota Tangerang, setelah tempat tinggalnya hangus terbakar.
“Dalam melayani pengungsi, kami juga dibantu instansi terkait untuk memenuhi perlengkapan dapur umum,” jelasnya.
Selain PMI, sejumlah instansi seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan setempat dan Angkasa Pura II turut membantu menyalurkan logistik serta pelayanan kesehatan bagi korban pengungsi. “Para pengungsi juga kami cek kesehatannya,” tutupnya.
Sebelumnya, Polsek Benda memastikan ada dua korban tewas akibat kebakaran di lapak pengelolaan limbah plastik di Kampung Baru, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang. Sementara satu korban lainnya yang mengalami luka bakar dam dirawat intensif Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang.
Kapolsek Benda Kompol Doddy Ginanjar, mengatakan, pihaknya akan mendalami peristiwa tersebut, dan jika ada temuan tindak pidana polisi akan mengamankan pihak-pihak terkait.
“Satu orang atas nama Rohim mengalami luka sedang. Sementara korban tewas Sunarli, 45, dan Nurul Samba, 32,” ujarnya, Selasa, 24 September 2019.
Doddy menjelaskan peristiwa kebakaran tersebut bermula saat para pekerja pengelolaan limbah plastik sedang menggiling menggunakan salah satu mesin. Namun, mesin tersebut mengeluarkan suara keras dan seketika meledak hingga menyambar ke bahan-bahan plastik yang ada disekitarnya.
“Akhirnya seperti sekarang ini (Kebakaran), jadi pemicunya mesin giling plastik itu,” katanya.
Menurut Doddy pihaknya akan melakukan penyelidikan mendalam terhadap peristiwa yang terjadi di dekat Bandara Internasional Soekarno-Hatta tersebut, mulai dari memintai keterangan seluruh pihak terkait hingga memastikan penyebab lain kebakaran.
“Standar operasional prosedur (SOP) pekerja disini juga, dan nanti kita selidiki apakah ada kelalaian atau yang lainnya,” jelasnya.(rik)