Palapanews.com- Pemerintah Jepang sudah mulai mengenalkan Society 5.0 atau masyarakat 5.0, dimana teknologi digital diaplikasikan dan berpusat pada kehidupan manusia. Menduplikasi Jepang, Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) turut mengenalkan strategi dalam menghadapi transformasi tersebut.
Rektor UPJ, Leenawaty Limantara mengatakan masyarakat 5.0 fokus di Sumber Daya Manusua (SDM) dan sejalan apa yang dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia pada era Presiden Jokowi.
“Transformasi digital telah mengubah berbagai kebiasaan dan cara hidup masyarakat dan kalangan industri. Oleh sebab itu di UPJ, kami berkiblat pada masyarakat 5.0. Artinya, sekarang kita harus mengajarkan anak untuk melihat 4 hingga 5 tahun kedepan,” ungkapnya dalam Media Gathering Media dengan UPJ, Rabu (7/8/2019).
Melalui strategi tersebut, ia menyebut UPJ ini beda. Karena menurutnya, perguruan tinggi lain tidak mengenalkan pentingnya menghadapi masyarakat 5.0. Padahal, universitas harus mengikuti 5.0, berkompetisi dengan melihat Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang besar atau lama berdiri.
Walaupun baru berdiri 8 tahun, wanita yang kerap disapa Sinta ini mengatakan UPJ menggunakan cara mengerjakan keunggulan komparatif, yakni nilai tambah.
“Ini yang kami pakai sehingga UPJ tumbuh dan bergerak naik sebesar 150 ranking. Bahkan saat ini masuk ke 500 perguruan tinggi terbaik di Indonesia,” bebernya.
Sementara dirinya menyebut Manusia Jaya untuk mahasiswa-mahasiswa di UPJ. Karena di UPJ ada 10 keterampilan utama yang dicari oleh para pemberi kerja (world economic forum). Diantara 10 keterampilan utama selain knowledge dan skill, yang terpenting adalah attitude dan habit yang juga tidak dipelajari oleh perguruan tinggi lain. (nad)