Palapanews.com- Untuk mewujudkan visi meningkatkan taraf hidup masyarakat di bidang pendidikan, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan HarukaEDU sekaligus Pintaria yang berlangsung di Bakoel Koffie Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (19/12/2018).
Dalam kesempatan ini, Yefta Bramiana, Business Development Head BFI Finance mengungkapkan, kolaborasi ini bertujuan untuk menyediakan akses pembiayaan pendidikan, agar sebanyak mungkin masyarakat bisa mendapatkan akses pendidikan formal maupun informal.
“Sebagai perusahaan pembiayaan, BFI Finance melalui produknya yakni, BFI Education mengakomodir pembiayaan cicilan kuliah blended learning di platform Pintaria, portal pendidikan yang didirikan oleh HarukaEDU yang bisa diakses dimana saja oleh masyarakat,” ungkapnya.
Menyikapi digitalisasi, menurutnya dengan metode blended learning, yakni campuran antara pembelajaran online dan tatap muka, sehingga masyarakat bisa mengakses materi kuliah kapan saja, dimana saja, dan hanya butuh satu kali dalam seminggu untuk melakukan perkuliahan di kelas.
“Melalui metode ini, masyarakat diharapkan bisa meraih gelar sarjana, melanjutkan pendidikan S1, S2 atau pun mengambil kursus dengan sasaran masyarakat di daerah Jabodetabek terlebih dulu. Selanjutnya akan berkembang ke daerah lain di Indonesia,” tambah Yefta.
Masyarakat cukup masuk ke Pintaria.com, pilih jurusan dan universitas mitra yang diminati, lalu isi data diri dan pilih BFI Education sebagai pilihan pembiayaan. Pihak Pintaria dan BFI Finance akan menghubungi pendaftar untuk proses kelengkapan data dan proses pembiayaan.
Sementara itu, Novistiar Rustandi, CEO HarukaEDU berharap kerjasama ini akan memberikan dampak positif bagi semua pihak dan memberikan kontribusi pada peningkatan jumlah masyarakat yang mengemban pendidikan tinggi di Indonesia.
“Kami juga bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi untuk metode blended learning, seperti Universitas Al Azhar, UPJ Sahid, UMJ, LSPR, Ukrida dan universitas lainnya. Tentunya dengan biaya lebih sedikit, karena hanya membayar dosen. Oleh sebab itu, biaya bisa dicicil dengan BFI Finance melalui Pintaria,” imbuhnya.
Riset yang telah dilakukan pada tahun 2018 juga menyebutkan, 70 persen lulusan SMA/SMK yang bekerja tertarik untuk melanjutkan kuliah, namun 66 persen dari keseluruhan responden mengaku terkendala biaya. Dan 41 persen ingin kuliah secara online.
Baca Juga: Permudah Pembayaran Danish Culinary School Gandeng Pinduit
Selain itu, Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi di Indonesia juga cukup mengkhawatirkan, yakni hanya mencapai 31,5 persen, dimana angka ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. (nad)