Palapanews.com –Meski masih menempati peringkat pertama penyakit mematikan, kanker ternyata bisa disembuhkan. Tidak sedikit penderita kanker pulih dan terbebas dari penyakit tersebut.
Deteksi dini kanker payudara dengan melakukan pemeriksaan sendiri payudara atau, yang sering kita dengar dengan istilah SADARI bisa memperkecil resiko kematian akibat kanker stadium lanjut.
“Respons cepat dari para pasien atau penderita, sangatlah penting. Jika merasa ada yang tidak beres pada payudaranya, pasien segera berkonsultasi kepada dokter. Dengan begitu, penyakit tersebut dapat dideteksi sejak dini dan segera diobati,” tutur dokter spesialis penyakit dalam dr. Herlinda Haroen di Siloam Hospital, Manado, Jumat (26/10/2018).
Lanjut Herlinda, kanker payudara dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor keturunan. Namun, gejalanya bisa diketahuinya. Misalnya, adanya benjolan pada payudara. Hal itu harus segera dikonsultasikan kepada tim dokter, namun kenyataannya tidak demikian. Kebanyakan mereka baru berkonsultasi jika penyakit tersebut sudah parah.
“Angka pengidap penyakit kanker payudara terus meningkat. Dan, data terakhir di Indonesia, penyakit ini menepati ranking pertama dibandingkan penyakit kanker lainnya,’’ jelas Herlinda.
Kondisi ini, dinilai cukup mengkhawatirkan. Untuk itu sebagai upaya pencegahan, sosialisasi atau edukasi kepada masyarakat sangat penting untuk dilakukan. Melalui edukasi tentang gejalanya, pencegahan, hingga penyembuhannya Siloam Manado mensosialiasikan “Kenali dan Tangani Kanker Payudara” agar masyarakat tahu dan mau peduli.
Marketing Staff Siloam Hospital Veronica Ticonuwu menjelaskan, talk show edukasi kesehatan merupakan kegiatan rutin yang dilakukan pihaknya. Pihaknya menggelar talk show itu minimal dua kali dalam sebulan. Dalam mengobati kanker, berbagai fasilitas serta sarana dan prasarana diberikan secara maksimal di Siloam Manado.
“Kami memiliki fasilitas USG mammae untuk pasien di bawah usia 40 tahun, sedangkan di atas usia itu sebaiknya dilakukan mamografi. Selain itu, bagi pasien yang sudah terdiagnosis kami akan melakukan kemoterapi,” pungkas Veronica. (rls/bd)