Palapanews.com- PT Astra International Tbk bersama karyawan perusahaan-perusahaan Grup Astra, media dan blogger pada 27-28 September 2018 mengadakan āaksi hijauā di Kampung Berseri Astra Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu, satu dari 77 Kampung Berseri Astra yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Dalam āaksi hijauā tahun ini, Astra mengajak peserta untuk menjelajahi sekaligus mempelajari berbagai aktivitas ramah lingkungan, seperti mengamati cara kerja biodigester, sumur resapan, urban farming, membuat ecobrick, hingga menanam 500 pohon mangrove serta terumbu karang sebagai upaya untuk mencegah abrasi dan kerusakan ekosistem laut.
Dikutip dari siaran pers yang diterima Palapanews, seluruh kegiatan yang ada di Kampung Berseri Astra Pulau Pramuka ini menitikberatkan pada bidang lingkungan, karena sampah menjadi persoalan yang sangat besar di kehidupan masyarakat pulau dari dulu hingga sekarang. Jadi perlu berbagai cara inovatif untuk menyikapinya.
Adalah Mahariah, seorang guru sekolah dasar berusia 49 tahun kelahiran Pulau Panggang, Kepulauan Seribu yang merupakan tokoh masyarakat yang berpengaruh dan dipercaya dapat mendorong warga lainnya untuk mengatasi berbagai persoalan sampah dan masalah lingkungan, ekonomi dan sosial lainnya.
Sejak 15 tahun lalu, Mahariah bersama tim kecilnya mengembangkan program ekowisata, yaitu program pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengedepankan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta pendidikan.
Seiring dengan kegiatan positif Mahariah dan kelompoknya, Astra memfasilitasi berbagai kegiatan pembinaan yang mengacu pada empat pilar kontribusi sosial Astra yang berkelanjutan, yakni kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan yang kemudian dicanangkan menjadi Kampung Berseri Astra Pulau Pramuka pada tahun 2015.
Pada bidang kesehatan, Astra melatih kader posyandu dalam rangka mendukung Program Indonesia Sehat. Pada bidang pendidikan, Astra memberikan pendampingan sekolah adiwiyata, pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan memanfaatkan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang ada, serta pemberian beasiswa untuk anak-anak tingkat SD, SMP dan SMA. Kemudian pada bidang kewirausahaan dilakukan pembinaan UMKM dengan salah satu produk unggulan keripik sukun.
Pada bidang lingkungan, kegiatan berfokus pada pengolahan sampah dan ketersediaan air bersih. Kegiatan yang dilakukan antara lain, pengelolaan bank sampah, pengumpulan sampah organik yang dimasukkan ke dalam alat biodigester, sehingga menghasilkan biogas untuk keperluan memasak, pemanfaatan ulang botol plastik agar menjadi bata ramah lingkungan (ecobrick), pembuatan karya seni dari limbah styrofoam, serta penampungan air hujan dan pertanian sayur organik yang dapat dilakukan di halaman rumah.
Harapannya dengan kerja keras dan ketulusan hati, suatu hari nanti Mahariah dan masyarakat Pulau Pramuka dapat mewujudkan secara nyata tagline yang selalu dikobarkan: Pulauku Nol Sampah.
Semangat Mahariah dalam berjuang memelihara lingkungannya sejalan dengan filosofi perusahaan Astra, butir pertama Catur Dharma, Menjadi Milik yang Bermanfaat Bagi Bangsa dan Negara. (red)