Palapanews.com- Mantan Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel) Ajun Komisaris Besar (AKBP) Fadli Widiyanto didoakan kelak menjadi Kapolri. Fadli dinilai memiliki karakter yang baik, memimpin dengan hati dan bijak tanpa memperhatikan jabatan.
Demikian terungkap dalam acara perpisahan Kapolres Tangsel di Hotel Marilyn Serpong, Kamis (22/3/2018). AKBP Fadli, bakal meninggalkan jabatannya di Polres Tangsel dan untuk menempati tugas barunya sebagai Kapolres Jombang, Jawa Timur.
Pada acara perpisahan itu, Fadli juga menerima tongkat komando dari Asisten Daerah (Asda) III Pemkot Tangsel, Teddy Meiyadi. Diketahui, tongkat komando itu berasal dari mantan Kapolri periode 1986-1991, Jenderal Mochamad Sanoesi, yang diberikan kepada Teddy Meiyadi pada 2016 silam.
“Memberikannya tidak langsung ke saya, tapi ada tetangga yang kerabatnya Jenderal Sanoesi yang menerima tongkat tersebut, kemudian diserahkan kepada saya. Saya juga tidak tahu kenapa diberikan ke saya, tapi katanya bapak pegang saya,” kata Teddy.
Sebelum memberikan tongkat, ia telah menceritakan kepada Fadli terlebih dahulu mengenai asal usul tongkat komando tersebut. Kemudian barulah diserahterimakan hari ini.
“Kita serahkan kepada beliau yang memiliki hak sebagai polisi agar bisa dijaga dengan baik. Saya berharap tongkat komando ini dapat membawanya menjadi jenderal,” ungkapnya.
Atas kegiatan yang digagas Tangsel Club ini, AKBP Fadli Widiyanto mengaku haru dan berterima kasih. Apalagi, ia mendapat kenang-kenangan tongkat komando.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pemberian tongkat komando dan kepada Tangsel Club saya juga menitipkan agar selalu menjaga keberagaman dan kebhinekaan di Kota Tangsel,” ucap Fadli.
Sementara Ketua Tangsel Club Uten Sutendi mengatakan kenangannya selama Fadli memimpin Polres Tangsel dalam diskusi yang dilakukan via WhatsApp Group.
“Kapolres muda ini menurut saya memiliki semangat, membumi dan memahami karakter masyarakat di Tangsel. Bahkan ia juga sering ziarah ke makam para leluhur dan menunjukan arti akar budaya dan spiritual serta memberi arti bagaimana orang menyentuh akar jika ingin tumbuh, sesuai dengan misi Tangsel Club yakni membawa budaya yang berkarakter dan beradab,” tandasnya. (nad)