Palapanews.com- Di tahun 2020 nanti, Kota Tangerang mencita-citakan memiliki landasan yang kuat sebagai kota yang layak Livable, Investable, Visitable dan E-City (LIVE). Dan yang pasti akan banyak tantangan dan peluang yang akan dihadapi, Selasa, (27/2).
Untuk tantangannya yang akan dihadapi diantaranya Invasi tata guna lahan karena meledaknya penduduk DKI Jakarta yang Migrasi ke Kota Tangerang. Lalu jumlah penduduk Kota Tangerang pada tahun 2020 diprediksi mencapai 2,2 juta jiwa lebih.
Juga potensi banjir yang diakibatkan oleh Kali Cisadane, Kali Angke dan Kali Cirarab terutama jika terjadi curah hujan yang tinggi di kota Bogor dan di DKI Jakarta.
Potensi ketimpangan Provinsi Banten yang semakin meningkat sehingga menjadikan Kota Tangerang sebagai tempat migrasi penduduk kota lain yang berakibat naiknya kebutuhan lahan permukiman sarana dan prasarana, serta fasilitas perkotaan Kota Tangerang.
Kepala Bappeda Drs. H. Said Endrawiyanto, M.M. mengatakan, untuk peluangnya sendiri, Kota Tangerang memiliki letak dan kondisi geografis yang strategis yaitu berdekatan dengan Kota Jakarta sebagai ibu kota negara Republik Indonesia. Tersedianya sistem jaringan transportasi terpadu dengan kawasan Jabodetabek.
“Kota Tangerang memiliki aksesibilitas tersendiri terhadap simpul transportasi berskala nasional dan internasional seperti Bandara Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Internasional Tanjung Priuk,”ungkap Said.
Selain itu, Drs. H. Said Endrawiyanto, M.M juga menyatakan, peluang lainnya yaitu penetapan Kota Tangerang sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) Jabodetabek-Punjur termasuk dalam Kep.Seribu dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional yang diprioritaskan dalam pengembangan Nasional.
“Dan penetapan ini berfungsi untuk melayani kegiatan skala Internasional, Nasional atau beberapa provinsi dalam RTRW Provinsi Banten yang diprioritaskan pengembangannya dalam skala Provinsi Banten,” ungkapnya.
Dijelaskan lebih lanjut, bahwa potensi Kota Tangerang di tahun 2020 nanti sangat besar diantaranya potensi di bidang perindustrian, potensi di bidang pariwisata, potensi di bidang pemukiman, potensi di bidang perdagangan dan jasa serta potensi dibidang lainnya.
“Peluang investasi yang dapat dimasuki oleh calon investor lainnya yaitu bisnis pemakaman, akibat terbatasnya lahan pemukiman, maka pemukiman yang ada perlu direvitalisasi seperti yang telah dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta dengan model susun vertikal Artinya, lahan pemakaman yang ditawarkankan kepada penduduk diberlakukan dengan sistem sewa per tahun,”
“Lalu industri kompos, produksi sampah penduduk merupakan potensi bahan baku bagi jenis industri seperti ini untuk diolah sebagai kompos yang dapat dimanfaatkan oleh para petani yang ada kabupaten-kabupaten yang ada di sekitar Provinsi Banten,”tutup Said.
Untuk diketahui, menuju tahun 2020 nanti Kota Tangerang mempunyai program dan agenda yang besar yaitu :
Karakteristik program adalah program-program yang berdasarkan perspektif filosofi pelayanan.
1. Perspektif Publik atau Masyarakat adalah kebijakan yang bisa mengarahkan kejelasan segmentasi masyarakat yang akan dilayani, kebutuhan dan aspirasi mereka serta layanan apa yang harus diberikan.
2. Perspektif Kinerja atau Prestasi Kerja adalah kebijakan yang dapat meningkatkan dan memantapkan kinerja atau prestasi kerja birokrat serta lembaga pemerintahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
3. Perspektif internalisasi atau proses internal adalah kebijakan bagi operasionalisasi birokrat dan lembaga pemerintahan yang mendorong proses perciptaan nilai dari proses inovasi, pengembangan barang atau jasa publik dan penyerahan layanan pada segmentasi masyarakat yang sesuai.
4. Perspektif Kelembagaan adalah kebijakan yang mendorong upaya-upaya yang mengungkit kinerja masa depan berupa investasi pada perbaikan SDM, sistem dan pemanfaatan teknologi informasi bagi peningkatan kinerja operasional Pemerintah Daerah. (adv)