Pemkot Tangerang Contoh Pengelolaan Sampah Jepang

Palapanews.com- Untuk mempelajari dan memahami proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang mendatangi Jepang terkait pembangunan PLTSa di Kota Tangerang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Ivan Yudianto mengatakan, pihaknya tertarik melihat langsung PLTSa yang sudah lama diterapkan di negara sakura tersebut. Apalagi Jepang menjadi salah satu investor yang melirik proyek ini.

“Jepang kan sudah maju, mereka dari 20 tahun yang lalu sudah pakai itu (PLTSa). Mereka kan juga minta inves di kita,” jelasnya.

Menurut Ivan, meski Jepang memberikan sinyal positif, tapi pihaknya tetap harus menjalankan tahapan proyek sesuai prosedur yakni melalui sistem lelang.

“Tetap akan dilelang. Kita juga lakukan tes dan kajian-kajian. Jangan sampai salah pilih. Pokoknya kita mau investor yang bisa membangun dan ramah lingkungan,” tukasnya.

PLTSa merupakan proyek pemerintah pusat yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Februari 2016. Dalam proyek tersebut, tujuh kota yang diantaranya Kota Tangerang ditunjuk sebagai pilot project-nya. “Fokusnya bukan ke listrik, namun program untuk menyelesaikan permasalahan sampah, yang diharapkan akan mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA,” kata Ivan.

Menurut Ivan, dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, tentunya juga berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dihasilkan, yang kemudian akan berimbas pula terhadap perlunya ada perluasan TPA. Luas lahan TPA Rawa Kucing yang sekitar 35 hektare itu otomatis akan berkurang jika masih menggunakan teknologi sanitary landfill. Ivan mengkalkulasi sekitar 10 tahun lagi TPA Rawa Kucing akan penuh.

“Apalagi melihat kondisi ketersediaan lahan semakin sulit dan harga cukup tinggi. Oleh karena itu, program ini selain mengurangi volume sampah juga guna mengantisipasi penambahan kebutuhan lahan untuk TPA,” katanya.

Ivan menambahkan, progres untuk merealisasikan PLTSa ini telah sampai pada pembentukan Pre-Feasibility Studies (PFS) atau studi kelayakan dan Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL). “Selain itu juga melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Keuangan, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, terkait masalah teknis pembangunan, penentuan lokasi, dan biaya pembangunannya maupun dengan International Finance Corporation (IFC) sebagai pihak ketiga yang ditunjuk pemerintah pusat dalam proyek PLTSa,” katanya.

Seperti diketahui, PLTSa Kota Tangerang yang menjadi salah satu pilot project Pemerintah Pusat dalam inovasi pengelolaan sampah dengan teknologi ramah lingkungan, ini sudah melakukan market sounding dengan sejumlah investor nasional dannm macanegara.

Setidaknya ada 42 investor yang berniat mengembangkan proyek tersebut diantaranya China, Taiwan, Jepang dan Korea Selatan. Teknologi ini diproyeksikan akan menghasilkan 12 Mega Watt listrik dari sampah yang dibuang oleh masyarakat Kota Tangerang yang mencapai 1000 ton per hari.

Wakil Walikota Tangerang, Sachrudin menegaskan, pembangunan mega proyek itu tetap dijalankan dan mengupayakan pembenahan amdal serta proses lelang.

“Pada hari ini kami mengadakan market sounding, penjajakan pasar dalam rangka meminta masukan – masukan di samping itu juga kamu ingin mengetahui minat dari investor,” ujar Sachrudin.

Sachrudin menjelaskan, pihaknya ingin melihat terlebih dahulu sejauh mana minat dari para investor ini. Mereka juga tengah menjajaki teknologi seperti apa untuk mengatasi persoalan sampah yang ramah lingkungan.

“Para investor yang berminat untuk mengelolanya dari Tiongkok, Jepang, Taiwan, Korea, Jerman, dan masih banyak lagi yang lainnya,” ucapnya.

Ia menambahkan, pada setiap proses dan tahapan proyek PLTSa tersebut akan dilaporkan langsung ke pemerintah pusat. Kemudian nantinya mega proyek ini akan direalisasikan secepat mungkin.

“Kami belum tahu kapan akan selesainya. Kalau bisa secepatnya untuk mengatasi persoalan sampah di Kota Tangerang, karena rencana ini merupakan proyek strategis nasional, “tandas Sachrudin. (Adv)

Komentar Anda

comments