
Palapanews.com- Mengajari siswa membaca ternyata perlu keterampilan tersendiri bagi seorang guru. Seperti yang dilakukan Lena Wijaya Sari, guru kelas 3 di MI Al Hidayah Gorda, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Menurutnya, memanfaatkan media âpapan peraga kataâ akan lebih menarik perhatian siswa sehingga timbul motivasi siswa untuk membaca.
“Papan peraga kata ini saya buat sebagai variasi metode untuk mengajari siswa membaca. Rupanya siswa menjadi senang karena bahan bacaan menjadi lebih jelas maknanya dan mudah dipahami,” kata Lena menjelaskan.
Lena Wijaya Sari adalah salah seorang peserta pelatihan program buku bacaan berjenjang tingkat sekolah yang diselenggarakan USAID PRIORITAS Banten pada September 2016 silam.
“Inspirasi muncul usai saya mendapatkan pelatihan penggunaan buku bacaan berjenjang. Dari situ, saya bersemangat untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam membaca. Jadi siswa tidak sekadar membaca saja tetapi juga memahami isi bacaan,” tegasnya.
Pertama-tama, Lena mempersiapkan papan peraga kata yang terbuat dari kertas origami. Di kertas origami dia menuliskan kata âTokohâ, âLatarâ dan âWaktuâ lalu kemudian kertas origami tersebut ditempel di tiang peraga yang terbuat dari papan.
“Papan peraga ini seperti papan peraga lalu lintas yang berwarna merah, kuning dan hijau. Papan peraga kata ini digunakan usai membaca bersama.”
Pada saat praktik di kelas, Lena mengkondisikan siswa di ruang kelas dengan duduk lesehan. Dia pun mengajak siswa membaca bersama buku besar yang berjudul âBanjirâ dan menunjukkan setiap lembar buku yang terdapat gambar dan beberapa kalimat yang dibaca bersama-sama.
Usai membaca bersama, Lena dan siswa bernyanyi lagu âTik Tik Bunyi Hujanâ sambil âpapan peraga kataâ beredar ke siswa satu per satu. Saat lagu selesai dinyanyikan, siswa terakhir yang memegang papan peraga kata diminta untuk menjelaskan sesuai petunjuk Tokoh, Latar dan Waktu.
Siswa yang kedapatan mendapatkan giliran âpapan peraga kataâ diminta untuk menjelaskan isi bacaan sesuai petunjuk yang tertera di media papan peraga. Siswa tampak antusias menjelaskan isi bacaan sesuai pemahaman mereka. Di akhir pembelajaran, ia pun bertanya kepada beberapa siswa untuk menyimpulkan isi bacaan yang baru dibacanya bersama-sama.
Ade Husnul Mawadah, Spesialis Pelatihan Guru SD/MI USAID PRIORITAS Banten menjelaskan media seperti papan peraga kata memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan stimulan bagi siswa dalam memahami isi bacaan. Menurut Ade, siswa jadi memiliki minat lebih besar untuk belajar membaca..
“Papan peraga kata ini bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran jika bisa digunakan bersama oleh guru dan siswa,” tandasnya. (one)