
Tangerang – Lazimnya sebuah pagelaran fashion show digelar di sebuah panggung catwalk. Namun, event yang digelar salah satu hotel di kawasan Bintaro, Kota Tangerang Selatan ini, ruangan restoran disulap menjadi arena lenggang-lenggok model peraga busana.
Hotel Santika (HS) Premiere Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, menggaet perajin UKM Batik “Sekar Purnama” serta UKM Tas dan Busana Muslimah setempat menggelar Batik Fashion Lunch bertajuk “Batik Tangsel The Everlasting Heritage”.
Selama satu jam, sambil menikmati makan siangnya, pengunjung Kembang Sepatoe Restaurant, Hotel Santika disuguhi Fashion Show Batik Khas Tangerang Selatan. Tidak hanya itu ada juga Lunch Buffet, Batik Exhibition atau Batik Workshop untuk memenuhi rasa penasaran peminat Batik tentang bagaimana prosesi pembuatan Batik.
Menurut Bangkit Ciptadi, Director of Sales HSP Bintaro, pihaknya bekerjasama dengan Batik Tangsel yang tujuannya untuk menghidupkan kembali dan mengapresiasi seni yang ada di Tangerang Selatan, yang mana Tangsel ini sedang berkembang sekarang.
“Untuk Santika sendiri kan cita rasanya Indonesia, jadi sangat mecing disatukan kulturnya, kita coba dengan Batik Fashion Lunch ini. Jadi simple fashion, ketika orang sedang makan mereka melihat batik-batik yang dikenakan lebih fashionable sekarang,” jelas Bangkit yang ditemui di sela acara.
Hari ini, sambungnya, adalah permulaan atau starting meskipun diakui kerjasama dengan UKM Batik ini sudah berlangsung sekitar tiga tahunan. Di hotel juga ada gerai Batik yang buka setiap hari Sabtu dan Minggu. Sengaja di hari-hari tersebut karena itu hari hari santai dimana pengunjug bisa melihat-lihat.
“Karena di hotel ini, tidak hanya pengunjung lokal yang ada, karena buat cendramata juga, yaitu tamu-tamu asing. Tapi baru dua minggu ini, kita buka setiap hari sekaligus dalam rangka Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober. Kita punya beberapa UKM,tapi hanya Batik ini yang konsisten. Untuk rate harga mulai 200 ribu up to 500 ribu-an,” jelas Bangkit lagi.
Batik Fashion Lunch kali ini, menampilkan model busana Batik karya pelopor Batik Tangsel Dra. Netty Fariza K serta beberapa desianer busana lainnya. Ini, diantaranya motif Batik yang diperagakan oleh para model; ada motif Anggrek, motif Mahkota kerajaan Baten, Pesona Krakatau, dan Debus Jawara Banten.
“Kami ingin mengangkat salah satu warisan dunia yaitu Batik karena Batik memiliki nilai seni tinggi. Saat ini, kami terus membuat motif-motif baru,” kata Netty. (bd)