Saung Baca Rangsang Siswa Gemar Membaca

Guru memanfaatkan saung baca jadi salah satu kegiatan pembelajaran di luar kelas. (ist)

Palapanews.com- Tidak mudah membangkitkan minat baca bagi siswa mengingat berjamurnya media digital di masa kini. Sekolah perlu melakukan berbagai inovasi yang merangsang siswa agar gemar membaca.

Salah satunya adalah mendirikan saung baca yang nyaman dan menarik siswa di SMPN 2 Mandalawangi untuk membaca di sela-sela pembelajaran. SMPN 2 Mandalawangi berada di wilayah gunung karang Kabupaten Pandeglang yang sejuk.

Lokasi sekolah yang jauh dari keramaian dan hiruk pikuk jalan raya, menginspirasi pihak sekolah untuk mendirikan saung baca. Saung baca adalah sarana yang dibangun sekolah untuk mendukung program wajib baca yang diadakan setiap rabu di awal pembelajaran.

“Usai mendapatkan hibah buku bacaan dari USAID PRIORITAS, koleksi buku bacaan di perpustakaan bertambah. Kami pun berinisiatif untuk membuat saung baca yang memungkinkan siswa merasa nyaman membaca buku,” kata Iwan Ridwanulloh Kelana, salah seorang guru SMPN 2 Mandalawangi dalam keterangan persnya kepada Palapanews.com.

Ada empat saung baca yang dibangun di sekitar sekolah. Saung baca terbuat dari besi permanen yang ditutup dengan asbes sebagai atapnya. Dilengkapi dengan tempat duduk yang kokoh, siswa tampak senang dan nyaman membaca buku bacaan milik sekolah.

“Rupanya keberadaan saung baca menginspirasi siswa untuk sering membaca, diluar jam wajib baca. Apalagi saung baca berada di area sekolah sehingga siswa dapat memanfaatkanya usai jam pelajaran atau di sela-sela pembelajaran,” tambah Iwan saat menceritakan awal pembangunan saung baca.

Saung baca dibangun dengan swadana sekolah setelah melihat antusiasme siswa yang tinggi dalam membaca.

“Saung baca kami bangun dengan permanen dan kokoh. Untuk kebutuhan buku-buku, kami sudah siapkan koleksi buku dalam box. Box buku ini bisa dipindahkan dan diletakkan di sekitar saung baca sehingga siswa dapat memilih buku bacaan yang digemarinya. OSIS SMPN 2 Mandalawangi yang bertindak sebagai penanggungjawab box buku bacaan,” jelas Iwan.

Saat ini sekolah sedang melakukan renovasi dan penataan ulang perpustakaan. Saung baca menjadi sarana siswa agar dapat tetap membaca di sela-sela perbaikan perpustakaan sekolah. Diah selaku guru bahasa Indonesia dan pengelola perpustakaan berpendapat bahwa minat siswa untuk membaca begitu tinggi setelah adanya saung baca.

“Sengaja saung baca kami bangun dengan nyaman karena kami sedang merenovasi dan menata ulang perpustakaan sekolah. Adanya saung baca memungkinkan siswa untuk tetap membaca dengan koleksi buku dalam box yang dapat dipindahkan,” ujar Diah bersemangat. (one)

Komentar Anda

comments