Waspadai Kaki Diabetes, Komplikasi Berbahaya yang Sering Tak Disadari

Palapanews.com- Kaki diabetes menjadi salah satu komplikasi yang paling ditakuti oleh penyandang diabetes melitus. Luka kecil bisa berubah menjadi serius hingga berujung amputasi jika tidak segera ditangani. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD, dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD, MSc, FINASIM, mengingatkan pentingnya deteksi dini dan perawatan rutin untuk mencegah kondisi ini.

dr. Jimmy menjelaskan, diabetes melitus adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia. “Jika tidak dikelola dengan baik, diabetes bisa menimbulkan komplikasi pada berbagai organ, seperti jantung, ginjal, mata, dan saraf,” tandasnya.

Salah satu dampak paling sering muncul adalah gangguan pada kaki. Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat merusak pembuluh darah dan saraf, membuat penderita kehilangan sensasi rasa nyeri dan aliran darah menjadi tidak lancar.

Mengenal Kaki Diabetes

Kaki diabetes atau diabetic foot adalah istilah untuk berbagai kelainan pada kaki akibat komplikasi diabetes yang tidak terkontrol. Masalah ini bisa berupa infeksi, luka terbuka (ulkus), kerusakan jaringan, hingga perubahan bentuk kaki.

“Kondisi ini umumnya terjadi karena dua faktor utama, yaitu kerusakan saraf atau neuropati perifer dan gangguan pembuluh darah atau penyakit vaskular perifer,” kata dr. Jimmy. Akibatnya, luka kecil di kaki bisa tidak terasa dan sulit sembuh karena aliran darah yang buruk.

Luka Sepele Bisa Jadi Fatal

Menurut dr. Jimmy, luka pada kaki penderita diabetes seringkali bermula dari hal sederhana—seperti lecet karena sepatu sempit atau tertusuk benda tajam. Namun karena sirkulasi darah yang tidak lancar dan daya tahan tubuh menurun, luka tersebut bisa berkembang menjadi infeksi serius.

“Gula darah tinggi mengganggu fungsi sel darah putih, membuat tubuh sulit melawan bakteri. Akibatnya infeksi bisa cepat menyebar,” jelasnya.

Cara Penanganan dan Perawatan

Penanganan luka kaki diabetes perlu dilakukan secara rutin dan disiplin di bawah pengawasan dokter. Beberapa langkah penting yang disarankan dr. Jimmy antara lain:

  • Menjaga kadar gula darah tetap stabil melalui obat, diet, dan olahraga.
  • Membersihkan luka setiap hari dengan cairan steril dan menutupnya dengan perban lembap.
  • Mengangkat jaringan mati (debridement) agar luka cepat sembuh.
  • Menghindari tekanan pada area luka dengan sepatu khusus atau alat bantu jalan.
  • Mengonsumsi antibiotik sesuai resep jika ada tanda infeksi.

Pencegahan Lebih Baik dari Pengobatan

dr. Jimmy menegaskan, pencegahan menjadi langkah paling penting bagi penyandang diabetes. Ia menyarankan agar pasien memeriksa kondisi kaki setiap hari, menjaga kebersihan, menggunakan alas kaki yang nyaman, serta memotong kuku dengan benar.

“Yang paling utama, kendalikan kadar gula darah agar tetap dalam batas normal. Karena kalau gulanya tinggi, semua perawatan tidak akan maksimal,” tambahnya.

Segera ke Dokter Jika Ada Tanda Bahaya

dr. Jimmy mengimbau penderita diabetes untuk segera berkonsultasi ke dokter jika luka tidak membaik dalam dua hari, muncul nanah, bengkak, atau bagian kaki mulai menghitam.

“Pemeriksaan rutin ke dokter spesialis penyakit dalam sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih berat,” ujarnya.

Bagi masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan dan konsultasi, layanan tersebut dapat dilakukan bersama dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD, MSc, FINASIM di Eka Hospital BSD. (red)