Palapanews.com– Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Benteng merayakan hari jadinya ke 29 tahun dengan beragam kegiatan, mulai dari menyantuni anak yatim yang berada disekitar kantor hingga memboyong ratusan pegawai ke daerah Ciawi, Kabupaten Bogor.
Ratusan pegawai yang terdiri dari manager hingga staf tersebut diajak tracking, penanaman pohon, tebar benih ikan hingga rafting. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini sebagai bentuk pelestarian lingkungan dalam menjaga ketersediaan kapasitas Sungai Cisadane yang merupakan air baku dalam pengelolaan air minum kepada masyarakat Kota Tangerang.
Namun, kegiatan HUT Perumda Tirta Benteng ini yang lebih didominasi atau dinikmati oleh pegawai menjadi sorotan bagi masyarakat. Sebab, tidak ada kontribusi yang bisa dinikmati oleh masyarakat Kota Tangerang.
“Katanya HUT ke-29, tapi tidak ada acara yang bisa dinikmati oleh masyarakat. Masyarakat ini merupakan sumber pendapatan bagi Perumda Tirta Benteng,” ungkap Susanto.
“Ini acara HUT hanya dinikmati oleh pegawai yang dikemas untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Berapa itu anggaran yang dikeluarkan?,” tambahnya.
Dikatakan Susanto, selayaknya dihari jadinya perusahaan plat merah milik Pemkot Tangerang ini bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Kota Tangerang, seperti pemberian souvenir ataupun merchandise saat membayar air.
“Apa sumbangsihnya ke masyarakat. Yang ada hanya tagihan air yang selalu naik tiap bulannya,” paparnya seraya menambahkan, coba Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengaudit Perumda Tirta Benteng Kota Tangerang.
“Cek tagihan air tiap bulan, biaya administasi hingga biaya perawatan atau operasional yang menjadi beban bagi pelanggan,” ucapnya.
Sementara itu, Dirut Perumda Tirta Benteng maupun Kepala Seksi Kehumasan ketika dikonformasi melalui pesan singkat mengenai kegiatan yang dilaksanakan diluar daerah, hingga berita ini ditayangkan belum menjawab.(ydh)