Bahayakah Timbul Jerawat di Wajah Bayi? Simak Penjelasannya

Palapanews.com- Penyebab munculnya jerawat pada bayi bisa bermacam-macam dan untuk mengatasi dan mencegah jerawat bayi bertambah parah, penanganannya perlu dilakukan dengan hati-hati. Berikut penjelasannya.

Menurut dr. Yanuar Saputra Widjaja, Sp.A, jika jerawat pada bayi dibagi menjadi 2 jenis, yakni acne neonatorum yang biasanya muncul diusia baru lahir atau beberapa hari setelah lahir sampai 6 bulan. Yang kedua acne invatil, jerawat ini muncul pada usia 6 hingga 12 bulan. Berbicara penyebab jerawat pada bayi, hingga saat ini tidak diketahui, tetapi bisa dihubungkan dengan pengaruh kadar hormon ibunya.

“Jerawat pada bayi tidak diketahui penyebabnya, tetapi bisa sembuh dengan sendirinya. Cukup dibiarkan dan diberikan penjelasan kepada orangtua jika hal ini masih normal, ditunggu usia bayi 3 sampai 4 bulan akan hilang dengan sendirinya. Hal ini dikarenakan jerawat pada bayi ini bukan hal yang serius,” ujar Yanuar.

Hal yang perlu dipahami orangtua tentang jerawat pada bayi adalah jerawat bayi biasanya akan muncul beberapa hari setelah lahir hari ketiga atau hari ke 6 berlangsung 3 hingga 4 bulan. Ditandai dengan bitnik-bintik berisi nanah berwarna putih tepinya berwarna merah, biasanya akan muncul dipipi atau didahi.

“Jerawat pada bayi tidak menimbulkan sakit, akan tetapi jangan dipencet-pencet jerawatnya. Jika ingin membersihkan cukup mandi seperti biasa, nenggunakan sabun dan diperbolehkan untuk diolesi lotion atau krim wajah,” ungkapnya.

Dokter dari RS Lira Medika ini mengatakan, banyak mitos jerawat muncul karena makanan yang ibu konsumsi adalah tidak benar. Karena asupan makanan ibu tidak ada yang dipantang. Untuk itu perlunya membedakan ruam-ruam wajah disebabkan karena alergi atau karena sesuatu hal yang fisiologis atau normal seperti jerawat.

“Jika jerawat tidak dipengaruhi makanan yang ibu makan. Karena dibilang jerawat ini alergi karena makanan sesuatu, sehingga membuat ibu jadi membatasi makanan yang dimakan akhirnya nutrisi dari ASI yang dihasilkan menjadi berkurang sehingga membuat bayi kekurangan nutrisi. Selama ibu tidak ada masalah, diperbolehkan menkonsumsi makanan apapun,” kata lelaki berkacamata ini.

Lelaki dari salah satu Rumah Sakit dari Karawang ini menuturkan, kasus bercak kemerahan atau bercak kulit pada wajah yang harus dibawa kedokter apabila muncul bercak merah atau bercak kulit pada wajah disertai demam. Jika awalnya tidak ada kemudian muncul bercak merah disertai demam. Kemudian jika bengkak diwajah atau dibagian kulit yang lain dan semakin meluas harus segera dibawa kedokter untuk diperiksa lebih lanjut.

“Tetapi jika muncul tetapi bayinya tenang-tenang saja, masih mau menyusu, berat badannya bertambah masih aman, sehingga tidak perlu kuatir hal ini merupakan hal yang wajar,” ungkapnya lagi.

Dikatakan lagi, jika faktor resiko jerawat pada bayi sampai saat ini tidak diketahui, ada yang lahir mulus, kemudian setelah lahir beberapa hari baru muncul merah-merah. Dalam live bersama Doodle Exclusive Baby Care, Dokter Yanuar juga menurutkan jika banyak macam bercak merak pada wajah bayi, yang paling sering ditemui adalah eritema toksit neutoreum. Bercak merah atau eritema toksit neutoreum berupa bercak yang menonjol ditepi, ada pula yang rata dan muncul secara menyebar di daerah wajah, badan, punggung, dan kaki hal yang fisiologis.

“Bercak merah atau eritema toksit neutoreum biasanya muncul disebabkan karena alergi terpapar karena udara disekitar, karena bahan pakaian atau bedong. Disarankan jika membeli pakaian sebaiknya dicuci terlebih dahulu dan perlu memilih deterjen yang aman untuk bayi. Ini yang membuat kulit menjadi sensitive. Kalau jerawat pada bayi tidak diperlukan obat-obatan antibiotik berupa salep atau disemacamnya, cukup dibersihkan dan dilap saja,” jelasnya.

Disi lain, untuk saat ini penggunaan bedak untuk menangani jerawat sangat tidak dianjurkan untuk bayi dibawah 1 tahun. Hal ini dikarenakan bayi tidak bisa menahan nafas mengakibatkan bubuk menjadi terhirup. Bedak bisa digunakan jika anak sudah berusia 5 tahun, yang dianjurkan untuk menyembuhkan jerawat gunakan lotion dan krim. Tidak perlu kuatir berlebihan, jerawat pada bayi akan sembuh dengan sendirinya.

Diakhir wawancaranya, Dokter Yanuar berpesan cara menjaga kesehatan kulit bayi terhindar dari iritasi dan jerawat, dengan memperhatikan pada bayi adalah skin barrier yang menjaga kulit untuk menghindari dari kuman yang masuk, debu, polusi. Karena Indonesia merupakan Iklim tropis, dimana saat ini sedang terjadi kemarau yang menyebabkan panas sehingga menjadi keringat hal ini membuat ibu perlu memandikan bayi.

Tidak perlu kuatir jika terjadi sesuatu pada bayi, gunakan sabun bayi yang cocok dengan kulit bayi, jangan gonta ganti produk bayi yang berakibat kulit bayi menjadi iritasi. Utamakan lingkungan sekitar rumah yang bersih, karena lingkungan kotor menyebabkan infeksi dan anak menjadi gampang sakit. (nad)

Komentar Anda

comments