Angka Stunting di Tangsel Turun Drastis, Terendah se-Banten

Palapanews.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) merilis data terbaru angka stunting, Kamis (26/1/2023). Berdasarkan hasil data survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di Tangsel turun drastis dari 19,9 persen menjadi 9 persen.

Dari informasi yang didapat, angka stunting di Tangsel ini menjadi yang terendah di Provinsi Banten. Hanya saja, pemerintah kota tidak merilis sebaran angka stunting di tujuh kecamatan kota perdagangan dan jasa ini.

“Alhamdulillah angka stunting kita turun, ini berkat kerja keras semua pihak. Tetapi, kita tidak boleh berpuas diri. Permasalahan stunting masih jadi PR kita bersama,” kata Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, dalam keterangan yang diterima, Jumat (27/1/2023).

Benyamin mengapresiasi kerja keras semua pihak dalam menekan angka prevalensi stunting. Sekaligus ia menekankan kepada seluruh perangkat daerah agar tidak cepat puas atas hasil ini. Baginya, keberhasilan ini justru menjadi pemacu semangat untuk terus menurunkan bahkan menghilangkan kasus stunting di Tangerang Selatan.

“Kolaborasi dan sinergi harus terus ditingkatkan di seluruh perangkat daerah dan bersama masyarakat. Termasuk kembali melaksanakan Langkah nyata untuk menekan dan menurunkan angka stunting. Mulai dari identifikasi kembali sebaran stunting dan ketersediaan program dan kendalanya, Menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi stunting, rembuk stunting, hingga review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir,ā€ ungkapnya.

Belum lagi, soal kepastian hukum bagi kelurahan untuk menjalankan peran dan kewenangan serta memastikan tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu pemerintah dalam kaitannya intervensi gizi terintegrasi.

ā€œDan jangan lupakan soal pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting,ā€ tuturnya.

Bukan hanya itu saja, pelaksanaan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting, pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, dan melaksanakan program Ngider Sehat untuk mendekatkan upaya promotif, preventif, dan kuratif kepada masyarakat.

ā€œMasalah stunting ini menjadi masalah serius bagi kita, dan menjadi investasi SDM menyongsong Indonesia Emas tahun 2045 oleh karenanya langkah-langkah yang kami lakukan juga harus optimal dan terukur,ā€ ucapnya.

Langkah-langkah yang jelas tersebutlah, kata Benyamin, jadi andalan pemerintah kota Tangerang selatan untuk terus menurunkan angka prevalensiĀ stunting. (red)

Komentar Anda

comments