Wisuda XXI UMN, Komisaris Milenial BUMN: Di Balik Pandemi Ada Tantangan dan Peluang

Palapanews.com – Di balik sebuah krisis, perubahan akan selalu terjadi – seperti pada krisis akibat pandemi dua tahun belakangan ini. Meski menjadi sebuah krisis, pandemi menghadirkan tantangan dan peluang baru.

Hal tersebut disampaikan oleh Adrian Zakhary, S.T.P., M.S.E, Komisaris Milenial BUMN di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, selaku pembicara utama pada Wisuda XXI Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada Sabtu (18/12/2021).

Masih dalam kondisi pandemi, wisuda UMN kali ini masih dilaksanakan secara daring. Kesempatan ini menjadi latar belakang tema wisuda dengan mengangkat hal positif di balik krisis pandemi, yakni tantangan dan peluang baru.

Hal itu juga yang mendasari wisuda kali ini dengan mengusung tema “Tantangan dan Peluang Pasca Pandemi Covid-19”. Menghadirkan Adrian Zakhary untuk berbicara mengenai kondisi ini, diharapkan para wisudawan mendapat masukan sebelum masuk ke lapangan kerja.

CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati UMN. Lilik menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 merupakan tantangan yang tidak mudah untuk dilalui selama kurang lebih dua tahun ini. Krisis akibat pandemi berdampak sangat signifikan pada semua sektor baik pendidikan, ekonomi, industri, manufaktur, wisata, dan transportasi.

“Namun, kini saatnya kita bangkit dan bersiap menghadapi tantangan ke depan karena justru banyak peluang baru yang muncul dan tidak terpikirkan sebelumnya,” ungkap Lilik.

Lilik mengajak wisudawan untuk tetap memiliki semangat untuk berkompetisi secara positif, berinovasi dan berkreasi dalam menangkap peluang untuk meraih masa depan yang gemilang, serta menjadikan Indonesia bangkit dan maju.

“Teruslah menjadi generasi muda yang memegang teguh nilai Caring, Competent, Credible, Competitive, dan Customer Delight yang sudah ditanamkan selama menjalankan pendidikan di UMN,” tegasnya.

Baca juga : Berkonsep Hybrid, Wisuda XXI UMN Angkat Tema Baduy dan Luluskan 913 Mahasiswa

Sementara Rektor UMN Dr. Ninok Leksono, M.A. menyatakan, bahwa kelulusan para wisudawan semua dinilai merupakan satu prestasi karena masih bisa berkonsentrasi fokus untuk menyelesaikan studi di tengah pandemi Covid-19. Jiwa kuat bertahan, tegar, ulet itulah kiranya yang bisa menjadi modal berharga untuk memasuki dunia kerja.

“Selain ulet dan tahan uji masih ada sikap lain yang sangat dibutuhkan di dunia kerja masa kini, yaitu semangat pembelajar Anda harus menjadi learning individuals yang tidak pernah kehilangan semangat untuk mempelajari hal-hal baru yang sesuai dengan kemajuan zaman. Kedepan adalah tentang kecerdasan buatan, tentang big data, serta hal-hal yang dibawa oleh norma baru baik yang muncul karena revolusi industri 4.0 maupun yang dipicu oleh pandemi,” demikian pesan Ninok.

Ketua LLDIKTI Wilayah III Prof. Dr. Agus Setyo Budi., M.Sc. menekankan mengenai kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi, yakni kompetensi sosial yang erat kaitannya dengan inovasi.

Bagi Agus, kompetensi sosial yang baik akan dimiliki oleh seseorang yang mampu memahami lingkungannya dan bagaimana caranya dapat mengambil peran dalam lingkungan tersebut. Hal ini yang kemudian menjadi sumber lahirnya inovasi.

Komisaris Milenial BUMN PTPN VIII Adrian Zakhary, S.T.P., M.S.E mengawali dengan presentasi kondisi terkini mengenai Pandemi Covid-19 dan melanjutkan dengan menjelaskan sejarah pandemi dari tahun ke tahun yang selalu memberikan perubahan, tantangan, dan peluang baru. Materi yang disampaikan tentang “A Game Changer Tantangan dan Peluang Pasca Pandemi Covid-19”.

“Covid-19 ini bukan sesuatu baru terjadi, krisis dunia sudah terjadi sejak lama dan mulai tahun 2020 sampai tahun ini kita menghadapi pandemi Covid-19,” kata Adrian.

Menurutnya, dibalik semua krisis ini akan ada perubahan. Perubahan itu adalah sesuatu yang tadinya biasa-biasa saja, tiba-tiba harus menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan semua ini. Hal inilah yang harus dipersiapkan dan menjadikannya peluang baru bagi masa depan.

“Perubahan-perubahan itu kita harus mengambilnya saat ini, kalau kita tidak mengambil perubahan itu, kalau kita tidak melakukan inovasi, kalau kita tidak mengambil perannya hari ini maka kita akan telat. Ketika pandemi sudah berakhir, ketika inovasi-inovasi sudah dilakukan, dan ketika itu kita baru mau berpartisipasi disaat itu juga kita sudah telat, orang-orang sudah melakukan itu sementara kita belum melakukannya. Artinya ketika ada inovasi apapun, ketika perubahan apapun, ketika ada inovasi sedikitpun kita harus pelajari bagaimana kita bisa menerapkannya,” pungkas Adrian. (rls/bd)

Komentar Anda

comments