Dengan Danakini MobileApps, Danakini Makin Mudah Diakses Melalui Telepon Genggam

Palapanews.com – Kini hadir di aplikasi seluler, layanan fintech Danakini dan pinjaman karyawan semakin mudah, aman, dan nyaman digunakan.

Danakini, sebuah layanan fintech peer-to-peer lending besutan Kawan Lama Group yang sudah mendapatkan izin OJK, kini semakin mudah diakses melalui telepon genggam lewat hadirnya Danakini MobileApps.

Menawarkan kemudahan transaksi dalam satu aplikasi untuk pinjaman online dengan syarat yang mudah, cicilan ringan, keamanan terjamin, fitur instant approval yang prosesnya cepat, hingga channel pembayaran cicilan yang beragam.

Gregory S. Widjaja, CEO Danakini menjelaskan, Danakini merupakan layanan fintech yang dapat diakses melalui website ww.danakini.co.id. Tahun lalu resmi mendapatkan izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan sehingga menjadi fintech berbasis teknologi informasi yang aman.

“Untuk lebih meningkatkan layanan, tahun ini kami meluncurkan Danakini MobileApps yang menghadirkan akses transaksi pendanaan yang tidak hanya cepat dan aman, namun juga semakin mudah dan nyaman bagi masyarakat, hanya menggunakan perangkat seluler,” beber Gregory di Jakarta 30 Maret 2021 lalu.

Baca juga : Yuk! Mampir ke Warung Nasi Goreng Santika BSD Teraskota

Danakini menjamin keamanan data dan pinjaman, karena telah memiliki izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (KEP-46/D.05/2020) dan tergabung dalam Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Berdiri pada tahun 2017, hingga saat ini 25 Maret 2021 Danakini telah membantu sekitar 96 ribu peminjam dengan total akumulasi pinjaman berkisar Rp 780 miliar. Danakini juga telah mendapatkan sertifikat ISO 27001 2013 dalam sistem manajemen keamanan informasi, serta meraih penghargaan Fintech Pinjaman Karyawan Terbaik 2020 dari Dunia Fintech.

“Selain membantu memenuhi kebutuhan masyarakat, Kami berharap beragam fitur, kemudahan dan keamanan yang Danakini MobileApps tawarkan dapat semakin memperluas inklusi keuangan di Indonesia dan meningkatkan daya beli masyarakat,” tutup Gregory. (rls/bd)

Komentar Anda

comments