Penyebab Tenggorokan Berdahak, Tapi Tidak Batuk

Palapanews.com- Apakah Anda sering mengeluarkan dahak, tapi tidak dalam keadaan batuk? Tenggorokan berdahak memang kondisi yang mengganggu karena membuat bagian tenggorokan terasa seperti mengganjal. Lantas, apa yang menyebabkan tenggorokan berdahak, padahal Anda tidak dalam keadaan batuk ataupun flu? Ini jawabannya.

Sekilas tentang dahak

Sebenarnya, dahak sendiri adalah zat licin yang berfungsi sebagai pelumas sinus dan tenggorokan.

Zat ini diproduksi oleh sel mukus di kelenjar lendir yang mengandung air, mucin, garam, elektrolit, dan berbagai jenis sel, seperti sel epitel.

Memiliki dahak adalah hal yang normal. Seseorang bisa saja memiliki dahak di tenggorokannya meski dalam keadaan sehat.

Rata-rata tubuh menghasilkan 1-2 liter lendir sehari yang digunakan untuk menjaga kondisi tenggorokan agar selalu dalam keadaan lembap dan membantu sistem pernapasan.

Selain itu, dahak juga berfungsi untuk membantu melawan iritasi dan infeksi. Hanya saja, dalam kasus tertentu produksi dahak telalu banyak.

Hal ini membuat tenggorokan Anda terus mengeluarkan dahak padahal kondisi tubuh sedang tidak dalam keadaan batuk atau flu.

Penyebab tenggorokan berdahak meski tidak batuk

Berikut beberapa faktor penyebab yang membuat tenggorokan berdahak meski tidak batuk:

1. Infeksi

Produksi lendir biasanya dipercepat saat tubuh sedang mengalami infeksi.

Hal ini merupakan respon alami tubuh untuk menghilangkan partikel asing yang mungkin menyebabkan infeksi.

Singkatnya, tubuh cenderung merangsang produksi lendir guna meningkatkan pertahanannya untuk melawan serangan asing yang menular.

Akibatnya, terjadilah penebalan lendir. Pada fase ini, jalan keluar yang paling mudah untuk mengeluarkan lendir kental adalah melalui tenggorokan.

2. Iritasi polutan

Tidak sengaja menghirup asap, gas beracun, seperti belerang dioksa dan nitrogen dioksida, ternyata bisa menyebabkan produksi lendir secara berlebihan.

Kondisi ini membuat saluran pernapasan bengkak dan meradang. Lagi-lagi, sebagai respon paling utama, dahak akhirnya dihasilkan.

3. Sinusitis akut

Sinusitis akut adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pembengkakan rongga sinus. Pembengkakan tersebut membatasi saluran sinus yang pada akhirnya menyebabkan terbentuknya lendir.

Sinusitis akut dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau infeksi jamur.

Selain itu, tidur telentang saat Anda mengalami infeksi sinus juga menyebabkan penumpukkan lendir di bagian belakang tenggorokan, yang bisa menyebabkan sakit tenggorokan dan masalah tidur.

4. Kehamilan

Ya, seiring dengan kenaikan berat, emosi yang tidak stabil, dan morning sickness, produksi lendir yang berlebih dapat terjadi akibat efek kehamilan.

Perubahan hormonal selama kehamilan dapat mengeringkan saluran hidung yang menyebabkannya meradang.

Nah, karena adanya masalah tersebut, produksi lendir di hidung dan tenggorokan menjadi berlebih.

Untuk mengurangi melancarkan sirkulasi pernapasan akibat penumpukkan lendir, Anda bisa menggunakan lap basah hangat yang diletakkan di hidung atau pipi.

5. Minum susu

Mengonsumsi produk susu ketika sedang flu, pilek, ataupun demam dapat menyebabkan penebalan dan tidak terkendalinya produksi lendir.

Reaksi alergi terhadap makanan tertentu juga dapat menyebabkan penyumbatan hidung yang membuat lendir mengalir dari hidung ke tenggorokkan.

Minum susu, produk gandum, dan telur dapat memperparah gejala alergi makanan yang Anda alami sekaligus menyebabkan produksi lendir yang berlebih yang pada akhirnya dapat menumpuk di tenggorokan.

6. Faktor fisiologis tertentu

Seseorang yang memiliki gangguan tenggorokan dan menelan juga dapat menyebabkan penumpukkan lendir di tenggorokan.

Ini karena orang yang memiliki gangguan tenggorokan dan menelan otot tenggorokannya memiliki kontrol yang rendah sehingga lendir tidak dapat dikeluarkan dan tetap mengendap di tenggorokan.

Baca Juga: Perbedaan Penyakit Tipes dan Penyakit Tifus

Selain itu, memiliki septum yang menyimpang, yaitu suatu kondisi di mana tulang rawan yang membagi hidung menjadi dua sisi bergerak sehingga menyebabkan perubahan pada aliran lendir.

Hellosehat

Komentar Anda

comments