Sambangi Korban Banjir, PMI Kota Tangerang Suplai Logistik

Palapanews.com- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang mendatangi lokasi banjir di Kelurahan Pabuaran Tumpeng, Kecamatan Karawaci akibat hujan deras yang mengguyur Kota Tangerang.

Untuk di Pabuaran Tumpeng ada 9 titik lokasi pengungsian yang saat ini digunakan warga untuk evakuasi karena seluruh permukiman terendam air.

Ketua PMI Kota Tangerang, Oman Djumansah mengatakan, kedatangan PMI Kota Tangerang ke Kelurahan Pabuaran Tumpeng untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang saat ini mengungsi.

“Kami cek langsung, ternyata di lokasi ini adalah lokasi titik genangan yang berpotensi banjir. Artinya, jika kondisi hujan terus tinggi maka lokasi ini bisa terjadi banjir. Untuk itu, kami mengirim logistik untuk dapur umum,”ujarnya, Sabtu, 20 Februari 2021.

Oman menambahkan, bantuan logistik yang diberikan berupa 15 dus mie instan, 15 dus biskuit, dan 2 peti telur. Logistik tersebut langsung diberikan untuk para warga yang terdampak.

Ia menjelaskan, PMI harus berperan aktif dalam berbagai kegiatan pelayanan kemanusiaan untuk segala kondisi, apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 di tambah cuaca ekstrem yang saat ini melanda Kota Tangerang.

“Bantuan ini disalurkan karena PMI sebagai organisasi kemanusiaan dan menjalankan mandat Undang-Undang Nomor 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 tahun 2019,”ungkapnya.

Sementara itu, Camat Karawaci, Tihar Sopian menjelakan, Kecamatan Karawaci terdampak 6 lokasi titik genangan yang berpotensi banjir. Akan tetapi, yang terparah ada di Kelurahan Nambo Jaya dengan ketinggian air paling tinggi 150 cm.

“Untuk di Kelurahan Nambo Jaya, sudah di siapkan ada 9 titik lokasi evakuasi yang bisa di tempatkan warga yang rumahnya terendam air,”katanya.

Tihar menuturkan, lokasi titik pengungsian juga menerapkan protokol kesehatan, hal tersebut untuk mengantisipasi adanya klaster baru di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini masih melanda kota Tangerang.

“Kenapa kita bagi menjadi 9 titik tempat evakuasi, agar tidak terpusat di satu titik. Jadi, kami pecah agar lokasi pengungsian tidak terjadi penumpukan,”tutupnya.(ydh)

Komentar Anda

comments