Lonjakan Penumpang Bus AKAP, BPTJ: Prokes Harus Konsisten Dilakukan

Palapanews.com- Libur panjang dalam rangka cuti bersama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, terjadi lonjakan penumpang bus Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di sejumlah Terminal Tipe A yang dikelola oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Terminal Tipe A yang berada di bawah pengelolaan BPTJ meliputi Terminal Tipe A Jatijajar Depok, Terminal Poris Plawad Tangerang, Terminal Pondok Cabe Tangsel dan Terminal Baranangsiang Bogor.

Kepala BPTJ, Polana B. Pramesti menjelaskan bahwa kenaikan rata-rata jumlah penumpang tercatat antara 23% hingha 62% yang terjadi mulai tanggal 22 sampai 28 Oktober 2020.

“Terminal Pondok Cabe misalnya tercatat kenaikan sebesar 23%,” ujar Polana dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/10/2020).

Polana mengatakan, adanya peningkatan jumlah penumpang menjadikan perhatian khusus agar protokol kesehatan (Prokes) selama pandemi Covid-19 terus dilakukan.

“Yang menjadi perhatian kita bersama justru bagaimana agar protokol kesehatan secara konsisten terus dilakukan dalam situasi apapun pada masa pandemi covid-19,” terangnya.

Hal itu dilakukan, guna mencegah penyebaran Covid-19 semakin meluas. Bahkan, secara khusus juga BPTJ menyampaikan perlunya upaya untuk menjaga perilaku pengguna transportasi publik.

“Pengguna transportasi publik harus benar-benar sehat dan senantiasa menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, memenuhi ketentuan jaga jarak dengan tidak bergerombol atau berkerumun selama dalam perjalanan,” ungkap Polana.

Sementara untuk operator sarana dan prasarana transportasi, Polana menegaskan bahwa pengukuran suhu tubuh bagi petugas dan calon penumpang tidak boleh dilewatkan.

“Selain memperhatikan ketentuan jaga jarak atau physical distancing, penyemprotan disinfektan terhadap sarana dan prasarana transportasi juga secara rutin harus dilakukan,” tegasnya.

Masih kata Polana, demi menghindari kerumunan pihaknya mengimbau untuk kembali dari perjalanan lebih awal.

“Kami berharap masyarakat tidak bertumpu pada satu waktu atau pada satu hari tertentu saat kembali seusai libur panjang ini,” kata Polana.

Dengan melakukan perjalanan kembali lebih awal, Polana berpendapat masyarakat akan dapat memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat sebelum nantinya kembali beraktivitas rutin sehari-hari.

“Kita semua berharap libur panjang ini tidak turut serta membuat daftar kasus positif covid-19 bertambah panjang,” tutupnya. (nad)

Komentar Anda

comments