SMK Tangerang Global Ciptakan Puisi ‘Intuisi’ Sambut Hari Sumpah Pemuda

Palapanews.com- SMK Tangerang Global menciptakan sebuah karya sastra dalam menyambut Hari Sumpah Pemuda. Karya sastra berjudul ‘Intuisi’ ini merupakan sebuah apresiasi puisi yang menggambarkan kondisi negeri ini.

Sang pencipta puisi, Ega Lazuardi mengungkapkan, karyanya menggambarkan tentang kondisi pemuda pemudi negeri yang sedang kehilangan arah. Puisi itu didedikasikan untuk seluruh pemuda dan pemudi, khususnya di Kota Tangerang.

“Puisi ini akan sentuhan hati para pemuda yang mulai kehilangan kepercayaan diri untuk menatap masa depan,” ucap pria yang juga Kepala SMK Tangerang Global, Selasa, 27 Oktober 2020.

Ega berharap, dengan karyanya ini dapat ‘menembak’ hati para pemuda pemudi untuk tetap optimistis dalam menatap masa depan.

“Semoga dengan karya ini bisa menyadarkan para pemuda untuk optimis menatap masa depan. Dan juga tidak pesimis melihat peluang berkreasi yang lebih produktif,” ujar dia.

Pada karyanya ini Ega menggandeng DPD KNPI Kota Tangerang sebagai kiblatnya pemuda di kota berjuluk akhlakul karimah tersebut. Karya sastra ini bisa disaksikan di channel youtube SMK TANGERANG GLOBAL CHANNEL.(ydh)

Berikut penggalan puisi yang diciptakan Ega dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda:

(Baca Sumpah Pemuda)

Setiap tanggal 28 Oktober sumpah itu dikumandangkan terdengar menggelegar hingga aliran darah bergetar membangkitkan semangat muda, semangat idealisme, semangat yang jauh dari kepentingan-kepentingan Oligarki.

Sudah seharusnya pemuda bangun.. Bangun.. Hayooo bangun.. Bangun.. Heh banguuun.. Ayo bangun.

(Hutan Gunung Sawah Lautan.. Simpanan Kekayaann..)
Kemana perginya pemuda negeri ini
Belum lelahkah kalian bersembunyi dalam takbir keterasingan dan tipu daya keacuhan.

Masih betahkah kalian berperang dalam game yang diciptakan kegelapan?
Pergilah kemalasan kalian! Perangi perangai buruk yang merusak moral kalian.

Fatamorganakah kemerdekaan ini?
Kulihat asing dan aseng berkuasa dan menguasai
Bukan imajinasi apalagi halusinasi
Nyatanya kita asing di Negeri kita sendiri hingga bingung Sang Ibu Pertiwi mencari pemuda dan pemudi Negeri ini.

Komentar Anda

comments