Berebut Tahta di Tengah Pandemi, Ini Visi-Misi 3 Paslon Pilkada Tangsel

Palapanews.com- Berebut tahta untuk menjadi Wali dan Wakil Walikota Tangsel di tengah pandemi, tiga pasangan calon (Paslon), memaparkan visi dan misi di salah satu hotel kawasan Bintaro, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren pada Rabu (14/10/2020).

Turut hadir Paslon nomor urut 01 H. Muhamad-Rahayu Saraswati, Paslon nomor urut 02 Siti Nur Azizah-Ruhamaben dan Anggota KPU Tangsel serta Bawaslu yang diwakili oleh Panwascam Pondok Aren.

Dalam kesempatan itu, calon walikota nomor Muhamad menyebut, dalam visinya mereka mengedepankan konsep pembangunan daerah yang harus selaras dengan pembangunan pemerintah pusat, khususnya mengadopsi Nawacita Presiden Joko Widodo.

“Secara regional kita akan menyesuaikan dengan rencana pemerintah provinsi. Intinya harus ada harmonisasi antara pusat provinsi dan kota,” ujar Muhammad.

Selanjutnya, bagaimana dalam menjalankan pemerintahan nanti mereka akan menerapkan prinsip pembentukan kota Tangsel yaitu pelayanan dan pembangunan. Selain itu, pihaknya juga akan melaksanakan kegiatan pemerintahan dengan transparan. “Kita akan membuka keuangan APBD yang selama ini belum terlaksana,” kata dia.

Sementara itu pasangannya, Rahayu Saraswati menyebut, visi misi Muhamad-Saras adalah semangat perubahan kemajuan, transparansi dan pengabdian. Saras menegaskan, pihaknya akan memastikan masyarakat lepas dari baha COVID-19.

“Dengan program 100 hari pertama, penanganan COVID-19 1,7 juta warga Tangsel akan mendapat vaksinasi gratis, pemulihan ekonomi, Permasalahan banjir dengan pengadaan 10.000 lubang biopori baru, insentif untuk usaha bidang ketahanan pangan, ekonomi, infrastruktur dan pengolahan limbah di komunitas masyarakat serta dana Rp100 juta per-RW dan Rp1 juta per-RT,” ungkapnya.

Saras mengatakan, Tangsel perlu perlu ruang terbuka hijau yang lebih banyak dan satu Puskesmas dalan satu kelurahan. Untuk Infrastruktur transportasi, kita butuh sistem transportasi publik yang terintegrasi, serta pihaknya akan mendorong pembuatan kereta LRT dan mengedepankan Tangsel menjadi kota ramah sepeda.

“5.000 titik free wifi. Memberi beasiswa anak-anak tidak mampu, sport center, pusat kebudayaan, islamic center dan masjid raya, CCTV, dan rumah aman bagi penyintas korban kekerasan seksual,” kata Saras.

Sementara itu calon walikota Siti Nurazizah meneyebut, Tangsel saat ini ada ketimpangan dalam hal pembangunan. Ketimpangan itu dapat dilihat dari perbedaan infrastruktur antara pemukiman perumahan dan pemukiman perkampungan.

“Dua area yg berbeda terlihat, keduanya tersambung secara fisik, yang kampung tertinggal yang perumahan moderen. Itu sebabnya kami menggagas perubahan, melaui visi Permata, pemerataan dan kemajuan, dimana keduanya untuk kesejahteraan warga Tangsel,” kata Azizah.

Azizah menilai, Tangsel sangat berpotensi menjadi kota berkelas dunia. Bagi Azizah untuk mewujudkannya, Tangsel harus memiliki jalan-jalan yang baik yang terhubung atau Tangsel Link, Kemudian birokrasi berbasis teknologi, fasilitas publik juga harus berkelas dunia.

“Moderen dan berkelas dunia, aparat birokratnya harus memiliki mental publict focus,” kata dia.

Azizah menyebut, dalam hal pembangunan ekonomi di masa sulit ini pihaknya menyiapkam sistem ekonomi klaster ekonomi rakyat, pertama klaster ekonomi rakyat berbasis kelor, kedua berbasis digital.

“Pembudidayaan daun kelor ini bisa membantu masyarakat dalm hal ekonomi, selain itu kelor juga menjadi simbol untuk memperbaiki gizi masyarakat,” kata dia.

Sementara wakilnya, Ruhamaben mengungkapkan, mengembangkan masyarakat kelas dunia yang siap membangun kotanya menjadi kota berkelas dunia tentu harus menyiapkan pemuda yang siap terhadap dunia digital.

“Untuk itu disiapkan tujuh program untuk ini, 1. Bantuan sosial untuk 100.000 rumah, 2. Dana pembinaan utk majlis ta’lim 1jt pertahun, 3. Insentif RT/RW 1jt perbulan, 4. Dana pembangunan Rp100 juta per-RW, dalam pembangunan lingkungan dan ekonomi dan dalam bentuk pengajuan, 5. Satu RW satu ambulance, 6. Insentif guru swasta dan madrasah 600.000 perbulan, 7. 10.000 wirausaha baru,” ungkapnya.

Ruhama menyebut, nantinya orang yang datang ke Indonesia mereka belum mau pulang sebelum ke Tangsel. Untuk itu, transportasi akan diperbaiki. Pengusahanya akan go global dan go digital.

Sementara itu Benyamin Davnie, menyebut, geografis dan demografis Tangsel kedepan akan menjadi keuntungan dan masalah tersendiri bagi kota niaga ini. “Jumlah penduduk dari awal kurang dari satu juta jiwa, sekarang 1,4 juta pada 2030 diperkirakan akan dihuni oleh 3 juta,” kata Benyamin.

Benyamin menilai, pembangunan Sumber Daya Manusia yang unggul di Tangsel masih terbentur jumlah sekolah negeri yang tidak ideal. Kedepan pihaknya akan menambah sekolah-sekolah negeri baru dalam visi misinya.

Benyamin menyebut, pihaknya akan mempercepat pembangunan MRT di Kota Tangsel, agar Tangsel terkoneksi dengan wilayah lain. Agar pembangunan kota yang lestari terwujud. “Kalo sekarang kita terkoneksi dengan RTRW dengan jabodetabek. Harus mampu menyediakan rth bagi masyarakatnya,” kata dia.

Dalam hal pelayanan, pihaknya akan membangun birokrasi yang responsif dan pemerintahan yang banyak mendengar.

Sementara wakilnya, Pilar Saga Ichsan mengatakan, Tangsel sebagai kota permukiman dan jasa sudah cukup baik dalam kepemimpinan saat ini, hal itu dapat dilihat dari indeks pembangunan manusia yang tinggi di Indonesia. “Ini harus kita lanjutkan,” ungkapnya.

Pilar mengatakan, pihaknya akan membangun fasilitas publik yang bisa dimanfaatkan oleh masyarkat. “Di Tangsel walaupun banyak perkampungan kota tapi jalannya sudah sangat baik. Ini program yang harus kita tingkatkan,” kata dia.

Untuk itu Benyamin-Pilar memprioritaskan lima hal dalam visi misinya di Pilkada ini SDM unggul, Infrastuktur saling terkoneksi, Pembangunan kota yang lestari, Meningkatkan ekonomi berbasis nilai tambah, Membangun birokrasi yang efektif dan efisien. (nad)

Komentar Anda

comments