Tiga Calon Kepala Daerah Tangsel Bicara Soal Sampah

Palapanews.com- Sampah sebagai salah satu persoalan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum dapat terselesaikan dan para pasangan calon (Paslon) dalam Pilkada ketiga ini membahas program-program para paslon.

Menanggapi hal tersebut, pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel nomor urut 2, Siti Nur Azizah-Ruhamaben menyatakan akan fokus soal isu lingkungan di Kota Tangsel.

Puteri Wakil Presiden RI tersebut menuturkan, persoalan lingkungan hijau, tata pengelolaan sampah akan menjadi program-program dirinya di dalam pembangunan ke depan. Selain memperbaiki aliran sungai, dirinya berencana memperbanyak ruang publik yang ramah dengan penghijauan.

Azizah menginginkan, Kota Tangsel bukan hanya sekedar maju tetapi maju yang tidak meninggalkan budaya serta kearifan lokal dan juga menyeimbangan antara kemampuan dengan lingkungan.

“Isu lingkungan akan kita jadikan fokus dalam program kedepan, itu menjadi misi kita kedepan. Soalnya dalam program ini, kami ingin membangun kota yang betul-betul kota organik, punya jantung kota, punya paru-paru kota. Sehingga Tangsel menjadi kota nyaman dan berkelas di dunia,” ungkap Azizah di rumah tim pemenangan Azizah-Ruhamaben, Rawa Buntu, Serpong, Senin (12/10/2020) kemarin.

Wakasekjend Partai Demokrat itu menegaskan, pihaknya akan fokus soal pengelolaan sampah lantaran isu tersebut telah jadi misi dalam programnya. Selain itu, pihaknya kedepan akan memperbanyak ruang-ruang publik dan ruang-ruang hijau.

“Termasuk tata kelola sampah yang baik. Tentu tidak hanya dihilir tetapi juga dihulu akan kita lakukan,” katanya.

Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota Tangsel nomor urut 1 Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan, dalam masalah sampah khususnya TPA Cipeucang, untuk penanganannya pihaknya akan menggunakan strategi 5S, yakni Sampah dan pengolahannya, Sanitasi dan saluran air, Sehat dan sejuk, Subur dan hijau dan Sistem transportasi publik yang saling terkoneksi.

“Kita harus timbun itu TPA, karena sistem open dumping. Kita siapkan teknologi pengolahan sampah terbarukan. Bisa memproduksi biji-biji plastik, atau dibuat bahan bangunan dan jalan,” ujar Keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu.

Untuk sanitasi dan saluran air, karena Tangsel adalah kota dengan banyak situ dan sungai. Pengendalian dan pengelolaan saluran air menjadi penting dalam kehidupan warga. Tidak jarang masalah banjir pun berawal dari buruknya kondisi saluran air (drainase).

“Perbaikan infrstruktur gorong-gorong, sungai, gorong-gorong, normalisasi situ dan sungai, juga perbaikan sarana sanitasi dan air kotor, baik di kawasan pemukiman hingga toilet umum yang ada di fasilitas publik,” imbuhnya.

Kemudian, sehat dan sejuk, karena ujung dari semua program kebersihan lingkungan di Tangsel adalah membuat warga Tangsel jadi sehat, karena kesehatan warga adalah aset bagi Tangsel.

“Maka kami pun akan membangun sebanyak-banyak taman kota yang dapat digunakan sebagai sarana rekreasi maupun olahraga. Ini juga terkait Ruang Terbuka Hijau (RTH), selain pembangunan jalur dan rute sepeda yang komprehensif (Tangsel Kota Ramah Sepeda),” tuturnya.

Selanjutnya, Subur dan hijau, merupakan program bercocok tanam di perumahan dan lahan tidur/kosong. Edukasi masyarakat tentang pertanian dan perkebunan akan ditingkatkan. Misalnya dengan lebih meningkatkan Kawasan Pertanian Terpadu (KPT). Manfaat lain dari program yang menghasilkan bunga, buah-buahan, sayur-mayur, dan apotek hidup. Juga akan menghasilkan udara bersih bagi kota Tangsel. Hal ini juga terkait kedaulatan pangan melalui promosi sistem aquaponik.

S terakhir, lanjut Sara, adalah sistem transportasi publik yang terintegrasi, Menciptakan dan menjaga udara bersih Tangsel juga menjadi perhatian. Hal ini penting mengingat polusi dan udara buruk merupakan ancaman nyata bagi masyarakat. Kondisi ini mengancaman kesehatan bahkan kematian bagi warga Tangsel.

Peran pemerintah kota menjadi penting dalam mengelola sistem dan membuat peraturan terkait dengan aktivitas kota yang berdampak pada kualitas udara. Selain kualitas udara yang bersih juga udara yang bebas dari bau dan polusi.

Sebelumnya, pasangan calon nomor urut 3 yakni Benyamin Davnie mengatakan, ada sejumlah hal yang belum terselesaikan di era kepemimpinan dirinya bersama Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany. Salah satu yang menjadi sorotan, adalah pengelolaan sampah yang belum maksimal dan pelayanan air bersih.

“Soal sampah misalnya, solusi yang diberikan oleh Pemkot adalah penggunaan teknologi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dimana Kota Tangsel sudah diatur dalam hal itu yang termaktub di Kepres nomor 35 Tahun 2018,” tandasnya. (nad)

Komentar Anda

comments