Gadis Remaja Jual Bantuan Sembako di Medsos Dikecam Netizen, Berikut Faktanya

Palapanews.com- Netizen dihebohkan dengan unggahan Instagram @lambe_turah karena postingan akun facebook Novi Rahmadani yang menjual kembali bantuan sembako yang didapat, dengan harga murah.

Novi diketahui menjual sembako ke grup Jual beli HP BSD Serpong Muncul beserta dengan foto dan harga paket yang berbeda.

“Dijual karna dapat banyak sembako… Murah meriah… Paket A: 40 ribu, Paket B: 45 ribu, Paket C: 50 ribu… Alamat Serpong-St Rawabuntu,” tulis Novi di grup facebook tersebut.

Tanpa diketahui alasan mengapa gadis tersebut menjual kembali sembako yang didapat, netizen justru mem-bully akun gadis tersebut.

“Makanya orang2 mental kaya gini ga pantes dapet bantuan dari pemerintah,” tulis akun @nicho.andre1 di kolom komentar.

Namun, di balik unggahan Novi dan cemoohan netizen, ternyata gadis rantau asal Semarang ini hanya hidup sendiri dan terpaksa putus sekolah saat kelas 2 SMP.

Faktanya, saat di usia 13 tahun, Novi rela bekerja demi menafkahi ibunya. Karena, ayahnya sudah pergi tanpa tanggung jawab dan sudah tidak menafkahi sejak Novi usia 4 tahun.

Saat dikonfirmasi, Novi juga menjelaskan alasannya menjual sembako yang didapatnya dari warga sekitar.

“Ya awalnya niatnya saya kan dapat sembako dua kali. Yang pertama dapat dari ibu-ibu komplek yang saya kerjakan tempatnya, karena dia bagikan untuk asisten rumah tangga. Yang satu lagi dapat dari orang komplek yang kenal sama ibu saya. Jadi karena saya sendirian saya butuh uang buat transfer ibu saya yaudah saya jual. Karena memang gak habis juga saya makan sendiri. Dari pada mubadzir dan saya butuh uang buat ibu saya,” tutur Novi yang bertempat tinggal di Rawa Buntu, Serpong saat dikonfirmasi oleh awak media pada Sabtu (30/5/2020).

Novi juga mengatakan, disaat pemerintah gencar membagikan paket sembako bagi warga yang kurang mampu dan terkena dampak Covid-19. Justru dirinya, tidak mendapat bantuan tersebut.

“Enggak (dapet dari pemerintah). Soalnya data data saya tidak lengkap. Ibu sama bapak saya kan nikah sirih nggak ada kartu keluarga nggak ada akte kelahiran juga,” ucapnya.

Lanjutnya, dari hasil penjualan sembakonya, ia berhasil mendapatkan Rp130 ribu dan bisa menjadi tambahan untuk mengirimkan ke ibunya yang sedang sakit di Semarang.

“Lakunya cuma 130 ribu, tapi tadi ada yang tawar. Tapi itu lumayan buat transfer orang tua buat tambah-tambahan. Semua harga 130,” ujar Novi.

Gadis yang terpaksa putus sekolah karena terbentur biaya dan harus mencari pundi-pundi rupiah untuk membiayai ibunya yang sedang sakit.

“Sekolah dari kelas 2 SMP berhenti karena orang tua sudah sakit-sakitan. Saya sekarang usia 16 tahun, kerja jadi Asisten Rumah Tangga (ART),” ungkapnya.

Tentu penghasilnnya sebagai ART yang hanya Rp1,4 juta harus disisihkannya untuk membayar kontrakan dan mengirim uang ke ibunya.

“Kalau makan kadang dikasih sama bos. Kadang beli sendiri kadang masak sendiri kaya gitu,” katanya.

Ia juga kaget unggahannya bisa menjadi viral dan ramai di berbagai media sosial. Namun, dirinya sudah mengklarifikasi dan meminta maaf kepada warga yang salah paham atas unggahannya.

“Iya saya kaget aja sebenarnya. Nggak menyangka. Ada yang dukung ada yang bully. Tapi banyak yang bully. Saya cuma mau minta maaf saja mungkinkan ada kesalahpahaman karena mereka kira saya dapat dari pemerintah dan sebanyak itu ternyata mau dijual sama saya padahal kenyataan tidak seperti itu,” jelas Novi.

Bahkan, ia akhirnya mengklarifikasi kepada netizen di akun facebook miliknya. (nad)

Komentar Anda

comments