Posko Kesehatan Kota Tangerang Layani Ribuan Pasien, 4 Orang Meninggal

Palapanews.com- Masa tanggap bencana masih menggelayuti warga, usai banjir melanda 294 titik di Kota Tangerang. Pemerintah Kota (Pemkot) bersama unsur TNI dan polri dan juga masyarakat terdampak yang kini sedang masa pemulihan, terus bekerja bakti membersihkan sampah sisa banjir. Terlebih, banyak dari para korban juga menjalani pemulihan psikis dan medis.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi mengungkapkan sejak hari pertama Rabu (1/1) banjir melanda Kota Tangerang, sekitar ribuan pasien berhasil ditangani di Posko Kesehatan. Diketahui, Pemkot melalui Dinas Kesehatan sudah membuka 41 Posko Kesehatan yang tersebar di 13 Kecamatan dengan mengerahkan 984 tim medis.

“Data yang terakhir, Minggu (5/1) per pukul 12.30 ada 4185 pasien yang ditangani oleh Dinkes dengan rincian 2668 pasien kasus penyakit dan 1.517 pasien dengan luka ringan, yang tersebar di 41 Posko Kesehatan. Ada dari mereka yang juga terkena flu, diare dan penyakit ringan lainnya seperti penyakit kulit,” ungkap Liza, Minggu, 5 Januari 2020.

Ia mengungkapkan, dari data yang dihimpun Dinas Kesehatan, ada empat warga meninggal dunia. Yaitu, Jhon Andres (15) warga Nerogtok akibat berenang menggunakan batang pisang. Rodisana warga Ciledug yang menurut keluarga tidak mau di evakuasi, M Fatir (14) warga Ketapang dugaan jatuh dan hanyut. Terakhir, Jamilah (52) Batuceper diduga tersengat listik.

“Alhamdulillah, adanya pelayanan kesehatan dari ratusan petugas kesehatan Dinkes Kota Tangerang, cukup menjawab kekhawatiran para pengungsi atau korban banjir lainnya. Terlebih, bagi mereka yang trauma melihat bangunan rumahnya yang habis terendam banjir,” katanya.

Diketahui, posko kesehatan Dinas Kesehatan masih akan beroperasi sampai tanggal 07 Januari 2020, penyuluhan kesehatan lewat edukasi PHBS juga akan menjadi salah satu langkah kedepan dalam proses pemulihan, pascabencana yang terjadi di Kota Tangerang di awal tahun ini.

“Kita juga mengingatkan bahaya penyakit pasca banjir seperti Leptospirosis,” pungkasnya.(ydh)

Komentar Anda

comments