Terlalu Sering Minum Obat Maag Ini Bisa Picu Penyakit Ginjal

Palapanews.com- Bagi Anda yang punya penyakit asam lambung, pasti terbayang bukan betapa sengsaranya ketika gejala mulai kumat? Penyakit asam lambung yang kadang juga dikenal sebagai maag biasanya ditandai dengan dada terasa nyeri atau terbakar, batuk, dan sakit tenggorokan. Untuk meredakan gejala penyakit asam lambung, Anda mungkin jadi sering minum obat maag.

Akan tetapi, minum obat maag terlalu sering bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya buat kesehatan Anda. Sejumlah penelitian terbaru menguak bahwa orang-orang yang kerap mengonsumsi obat maag lebih rentan mengalami penyakit ginjal di kemudian hari. Bagaimana bisa, ya? Simak ulasannya berikut ini.

Mengenal obat maag jenis proton pump inhibitor (PPI)

Ada berbagai jenis obat maag yang tersedia di apotek dan dijual bebas di toko-toko. Salah satu jenisnya yang paling umum adalah obat maag proton pump inhibitor, disingkat PPI. Contoh obat maag PPI antara lain esomeprazole, omeprazole, dan lansoprazole.

Cara kerja obat ini adalah menghambat sel-sel yang bertanggung jawab untuk menghasilkan asam lambung. Orang yang punya penyakit lambung memang rentan mengalami asam lambung naik, yaitu ketika enzim dari lambung (asam lambung) naik menuju kerongkongan.

Dibandingkan dengan jenis obat-obatan untuk penyakit asam lambung lainnya, sejauh ini memang PPI jadi favorit banyak orang karena khasiatnya yang manjur dan cepat. Oleh sebab itu pula orang-orang jadi sering minum obat maag ini, bahkan untuk mencegah gejalanya sebelum muncul. Karena sudah terbiasa, orang-orang yang punya penyakit asam lambung akan mengonsumsi obat ini dalam jangka waktu yang lama, hingga bertahun-tahun.

Dampak terlalu sering minum obat maag PPI pada ginjal

Tanpa disadari, terlalu sering minum obat maag PPI ternyata berdampak negatif pada organ tubuh Anda yang lain, yaitu ginjal. Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal ilmiah BioMed Central Nephrology mencatat bahwa dari total 24.000 pasien penyakit ginjal kronis yang diteliti, satu dari setiap empat pasien pernah menjalani pengobatan dengan obat maag PPI.

Studi terpisah yang dimuat dalam Journal of the American Medical Association (JAMA) juga membuktikan hal yang serupa. Menurut penelitian ini, orang yang sering minum obat maag PPI memiliki risiko 20-50% lebih besar mengidap penyakit ginjal kronis.

Para ahli penyakit dalam masih terus mempelajari bagaimana tepatnya obat maag jenis PPI menyebabkan penyakit ginjal kronis. Akan tetapi, salah satu teori yang banyak dipercaya adalah efek samping dari PPI itu sendiri dalam tubuh manusia. Obat maag PPI dicurigai dapat menurunkan kadar magnesium secara drastis. Padahal, magnesium sangat dibutuhkan oleh ginjal agar bisa berfungsi dengan baik.

Selain itu, lama-lama ginjal juga bisa rusak kalau Anda sering mengalami nefritis interstisial, yaitu peradangan jaringan nefron. Peradangan ini diketahui bisa terjadi sebagai efek samping dari konsumsi obat maag PPI.

Haruskah saya berhenti minum obat maag PPI?

Karena ada risiko penyakit ginjal, Anda mungkin jadi ragu untuk meneruskan pengobatan dengan obat maag PPI. Namun, sebelum menghentikan pengobatan Anda sebaiknya berkonsultasi langsung dengan dokter penyakit dalam. Pasalnya, bila Anda mengidap penyakit asam lambung yang cukup parah, Anda mungkin tetap membutuhkan PPI dalam dosis yang wajar. Jadi, jangan melebihi dosis yang dianjurkan dokter dan apoteker Anda.

Tanyakan juga pada dokter kalau Anda boleh ganti obat maag lainnya. Obat penghambat reseptor H2 seperti ranitidin bisa membantu mengatasi masalah pencernaan Anda tanpa meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis dalam jangka panjang. (*)

Sumber: Hellosehat

Komentar Anda

comments